Transaksi Gadai Emas di Pegadaian Semarang Stabil Pasca Lebaran 2025, Ini Alasannya

Kepala Departemen Bisnis Pegadaian Kanwil XI Semarang Tyas Ari Hidayat--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Setelah lebaran, transaksi gadai emas di Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) XI SEMARANG hanya mengalami kenaikan 2 persen dibandingkan pada awal Ramadan yang bisa mencapai 5 persen.
Hal tersebut dikarenakan banyak kebutuhan masyarakat terjadi pada awal Ramadan, ditambah tidak ada moment dimana harus membutuhkan uang banyak setelah Lebaran 2025.
Kepala Departemen Bisnis Pegadaian Kanwil XI Semarang Tyas Ari Hidayat menyampaikan, kenaikan transaksi gadai emas justru pada awal Ramadan, dikarenakan masyarakat membutuhkan uang untuk usaha kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Dibandikan setelah lebaran justru malah stabil.
"Diawal Ramadan banyak yang menggadai emasnya untuk modal usaha takjil dan perlengkapan selama Ramadan dan jelang Lebaran," jelasnya kepada diswayjateng.id, Rabu 16 April 2025.
BACA JUGA:Digeber 14 Kota di Indonesia, Pegadaian Peduli Liga 2 Disambut Gempita Warga Kudus
BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan KUR Pegadaian Syariah
Ia menjelaskan, dari awal Ramadan transaksi gadai emas mengalami kenaikan hingga 5 persen dibandingkan setelah lebaran yang hanya berkisar 2 persen.
"Sepertinya kondisi ini dialami oleh semua kanwil Jateng dan DIY, kondisi mulai stabil saat memasuki H-10 Lebaran," katanya.
Menurut Tyas pada H-10 Lebaran itu disaat semua pegawai baik ASN dan swasta sudah mendapatkan THR, sehingga uang THR tersebut untuk menebus emas yang ada dipegadaian.
"H-10 Lebaran itu sudah dapat THR sehingga banyak dari pegawai dan ASN yang awalnya gadai untuk usaha ini dikembalikan, sebaliknya bagi para pengusaha justru malah menggadai untuk memberikan THR untuk karyawan," jelasnya.
Lebih lanjut, transaksi gadai emas mengalami kenaikan 2 persen setelah lebaran itu dikarenakan nasabah yang sebelumnya menebus jelang lebaran kini menggadaikannya kembali.
"Setelah lebaran ini ada kenaikan 2 persen itu karena yang tadinya nebus saat H-10 Lebaran, saat ini mulai menggadaikan lagi,"ujarnya.
Selain itu kenaikan yang masih sedikit ini juga dipengaruhi karena tidak adanya moment yang tepat disaat masyarakat membutuhkan uang.
"Kalau setelah lebaran ini kan tidak ada moment yang pas, seperti masuk tahun ajaran baru banyak orang membutuhkan uang, seperti tahun lalu yang moment itu bersamaan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: