Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Hadiri Pemakaman Nyai Djamilah Hamid Baidhowi di Lasem

REMBANG, diswayjateng.id - Hj Djamilah Hamid Baidhowi Tokoh ulama perempuan terkemuka jateng.disway.id/listtag/265431/lasem">Lasem meninggal dunia pada Kamis 8 Mei 2025

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyempatkan diri untuk menghadiri pemakaman Hj Djamilah Hamid Baidhowi di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, 

Kepergian Nyai Djamilah menjadi duka mendalam bagi masyarakat Jawa Tengah.

BACA JUGA:Takziah ke Rumah Duka, Gus Yasin : Saya Bersaksi Mbah Dim Ahli Surga

"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Atas nama pribadi dan masyarakat Jawa Tengah, saya merasa sangat kehilangan atas wafatnya simbah Hj Djamilah Hamid Baidhowi," ujar Ahmad Luthfi saat menyampaikan sambutan di rumah duka, Kompleks Pondok Pesantren Al Wahdah, Lasem.

Sambutan tersebut disampaikan sebelum jenazah diberangkatkan ke Masjid Jami’ Lasem untuk disalatkan dan dimakamkan di Maqbaroh Masjid Jami’ Lasem.

Turut hadir dalam prosesi pemakaman, Wakil Gubernur Taj Yasin, Bupati Rembang, Bupati Pati, serta sejumlah ulama dan kiai dari berbagai daerah.

BACA JUGA:KH Abbas Muin Meninggal, Ganjar Takziah dan Sampaikan Duka Mendalam

Menurut Ahmad Luthfi, Nyai Djamilah merupakan sosok ibu yang telah melahirkan dan mendidik putra-putri yang membawa manfaat besar, tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tetapi juga bagi Jawa Tengah dan Indonesia.

"Saya dekat dengan putra-putrinya, seperti Bu Nyai dari Watucongol, contohnya Ning Jazilah, istri Gus Kautsar. Mereka semua sosok-sosok yang membanggakan," tuturnya.

Nyai Djamilah, lanjutnya, juga menjadi teladan bagi kaum ibu di Jawa Tengah. Karena itu, ia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya mewakili seluruh masyarakat.

BACA JUGA:Kecamatan Lasem Rembang Darurat Sampah, Spanduk Imbauan dari Pemerintah Sudah Tidak Digubris

"Kami yakin almarhumah adalah pribadi yang sangat baik. Semoga husnul khatimah," ucapnya.

Ahmad Luthfi menegaskan, perjuangan dan keteladanan Nyai Djamilah patut dijadikan panutan. 

Sumber: