Gelaran JIFBW 2025, Kembalikan Kejayaan Kota Ukir Jepara

Gelaran JIFBW 2025, Kembalikan Kejayaan Kota Ukir Jepara

Bupati Witiarso dan Lestari Moerdijat kunjungi stand JIFBW 2025-arief pramono/diswayjateng.id-

JEPARA, diswayjateng.id- Jepara International Furniture Buyers Weeks (JIF-BW) Gayeng 2025 bertema ‘The World Carving Center’ berlangsung meriah di Gedung Wanita Jepara.  Pameran yang diselenggarakan sejak 9  hingga 23 Maret 2025 ini, juga dimeriahkan sejumlah even menarik.

Diantaranya pameran produk mebel, gelar karya Jepara International Furniture Carving Contest (JIFCC), Buyers Night dan seminar sertifikasi halal produk barang gunaan yaitu mebel.

JIFCC ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga, yang juga menjadi agenda road to ‘Pameran UMKM Gayeng Mei 2025’ mendatang. Pameran diikuti 67 peserta, kontes ukir (JIFCC) diikuti 99 peserta luring maupun daring.

Sedangkan untuk agenda seminar sertifikasi, dilakukan bekerja sama dengan Halal Center UNISNU Jepara. Upaya ini dalam mempersiapkan produk mebel Jepara masuk ke pasar internasional, seperti negara-negara di Timur Tengah.

Agenda JIFBWI 2025 ini kerjasama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Pemkab Jepara, Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Komunitas Ukir Jepara dan Konsorsium Jepara Gerak.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Andi Reina Sari mengatakan, industri mebel dan furniture serta UMKM yang terlibat ini, memiliki peran penting bagi PDRB Jawa Tengah. 

“Maka diperlukan dukungan mendorong ekosistem industri mebel baik dari sisi hulu hingga hilir,” ujar Andi Reina Sari saat acara Buyers Night pada Rabu (19/3/2025).

Di lain sisi, Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengapresiasi seluruh stakeholder yang mendukung kegiatan JIF-BW 2025. Ia berharap kegiatan itu dapat mengembalikan kejayaan Jepara sebagai kota ukir.

“Harapannya dengan acara ini, bisa mengembalikan kejayaan Jepara sebagai kota ukir yang merupakan warisan budaya sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Pihaknya mengharapkan agar Jepara sebagai pusat industri mebel dan ukiran sejak abad 15, dapat meningkatkan keunggulan dan daya saing sebagai karya seni.

Ke depan, kata Lestari, ukir Jepara diperjuangkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) dunia UNESCO melalui kerjasama dengan stakeholders terkait. 

“Sehingga diperlukan eksplorasi keunikan dan diferensiasi produk seni ukir Jepara, guna mengakselerasi proses WBTB tersebut,” terang Lestari.

Berbagai upaya yang telah dilakukan melalui rangkaian kegiatan JIF-BW ini diharapkan dapat menarik minat buyer luar negeri untuk mendukung kinerja ekspor di Jawa Tengah sekaligus makin mengukuhkan Jepara sebagai pusat ukir dunia.

“Ke depan, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders juga diharapkan akan semakin solid dalam meningkatkan daya saing industri mebel Jepara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: