Haul Majelis Taklim Darul Khoirot Pekalongan, KH Fahrudin Peringatkan Bahaya Berita Bohong

Haul Majelis Taklim Darul Khoirot Pekalongan, KH Fahrudin Peringatkan Bahaya Berita Bohong

HAUL: Pengajian umum Haul Majelis Taklim Darul Khairat Pekalongan berlangsung pada Jumat malam 7 Februari 2025 --Bakti Buwono/ diswayjateng.id

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Pengasuh Yayasan Majelis Taklim Darul Khoirot Kota PEKALONGAN, KH Fahrudin, menyoroti fenomena penyebaran berita bohong yang semakin masif di media sosial.

Ia menyebut pentingnya menjaga persatuan di tengah gempuran informasi yang tak jelas kebenarannya.

"Sejak dulu, ulama, habaib, semuanya bersatu adem ayem tentrem. Tidak ada masalah apa-apa. Intinya, jangan mudah terprovokasi, jangan mudah diadu domba," tegasnya.

Fahrudin meminta masyarakat agar lebih cerdas dalam menyaring informasi.

BACA JUGA: 7 Kuliner Khas Pekalongan yang Bikin Nagih

BACA JUGA: Imlek 2025, Museum Batik Pekalongan Gelar Lunar Festival, Tampilkan Batik Bernuansa Budaya Tionghoa

Hal itu disampaikannya di sela-sela rangkaian Haul Majelis Taklim Darul Khoirot yang digelar meriah dan penuh hikmah.

Acara haul ini ditandai dengan kirab masyarakat yang diikuti oleh para santri, anggota TNI, dan Polri, menambah kemeriahan suasana yang penuh dengan nilai kebersamaan.

Puncaknya adalah Pengajian umum serta Haflah Akhirussanah Majelis Taklim Darul Khoirot, seperti PQ, TPQ, Madi, Mamba'ul Ulum. Lalu juga khoul sosok Romo Kyai Ramlan bin Ramadi serta Ibu Nyai Hj. Syahairifah binti Sambari.

"Kalau sekarang tidak pintar-pintarnya memfilter medsos, kita yang jadi korban. Korban fitnah, korban hoaks, korban adu domba. Makanya, kita harus berhati-hati dalam bermedsos. Filter dulu, apalagi kita punya guru. Tanyakan dulu kepada guru jika ada sesuatu yang meragukan atau kurang dipahami," lanjutnya.

BACA JUGA: 10 Makanan Khas Pekalongan

BACA JUGA: Selain Batik, Inilah Oleh-oleh Khas Pekalongan yang Wajib Dibeli

Sebagai tokoh agama, ia juga mengajak jamaah untuk memperbanyak istigfar dan shalawat, sebagai bentuk introspeksi dan doa agar dijauhkan dari fitnah yang merusak ukhuwah Islamiyah.

"Pesan kami, marilah kita perbanyak istighfar, shalawat, dan waspada. Jangan mudah diadu domba," imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: