Diserang Hama Tikus, Petani dan PPL di Kertasari Kabupaten Tegal Lakukan Gerdal

Diserang Hama Tikus, Petani dan PPL di Kertasari Kabupaten Tegal Lakukan Gerdal

GERDAL - Sejumlah petani bersama PPL Umi Riyatin melakukan gerdal di lahan pertanian di Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id - Sejumlah lahan pertanian di Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal diserang hama tikus. Akibatnya, tanaman padi yang baru berusia 19 hari rusak dan terancam gagal panen.

Untuk mencegah resiko gagal panen, belasan petani melakukan Gerakan Pengendalian Hama Tikus (Gerdal) di desa tersebut. Para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Sari Makmur Desa Kertasari ini mendapat pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Suradadi, Kabupaten Tegal Umi Riyatin.

Menurut Umi Riyatin, Gerdal ini dilakukan setelah ada laporan dari petani ihwal hama tikus yang telah menyerang sedikitnya 5 hektare lahan padi di desa tersebut.

"Alhamdulillah kami berhasil membasmi puluhan ekor tikus. Kami basmi menggunakan racun tikus," kata Umi Riyatin, saat ditemui di lahan pertanian Desa Kertasari.

BACA JUGA:Petani Pantura Kabupaten Tegal Dapat Bantuan Bibit Melati

BACA JUGA:Petani Pantura Kabupaten Tegal dapat Bantuan Bibit Tanaman Melati

Dia menuturkan, tanaman padi yang terancam hama tikus di Desa Kertasasi luasnya sekitar ratusan hektare. Dengan adanya Gerdal ini, maka diharapkan hama tikus dapat dikendalikan.

"Sebenarnya di sini sudah ada burung tyto alba. Burung ini sebagai pemakan tikus," kata Umi.

Namun, lanjut Umi, rumah burung hantu (Rubuha) jumlahnya masih sedikit. Hanya sekitar 16 rubuha. Idelanya, jumlah rubuha sedikitnya 50 unit. Hal itu karena luas lahan pertanian di Desa Kertasari mencapai 550 Ha.

"Kegiatan Gerdal ini akan kami lakukan lagi ketika hama tikus menyerang," sambungnya.

BACA JUGA:Kesedihan Gagal Panen Terobati, Pemerintah Buktikan Janji Berikan Stimulan ke Petani Bumi Kartini

BACA JUGA:Petani Milenial, Harapan Ketahanan Pangan Indonesia dengan Inovasi dan Teknologi

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Sari Tani Desa Kertasari, Masroni, berharap agar pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk rubuha. Karena jumlah rubuha masih minim.

"Burung tyto alba ini sangat membantu kami untuk membasmi tikus. Tapi sayangnya jumlah rubuha masih sedikit," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: