Seni Merawat Bonsai, Sekda Demak : Merawat Bonsai Harus dengan Hati

“Hal utama yang penting dan perlu dierhatikan dalam merawat bonsai adalah menyukai dulu. Bukan sekedar fomo,” ucapnya.

“Harus mau berkotor ria dengan tanah, karena unsur utama selanjutnya adalah media tanam,” lanjutnya.

BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang segera melakukan Demplot Pupuk

BACA JUGA: Cabai Mahal, Petani Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang penghasilan di Lahan Pertanian

Ia pun memberkan, bahwa digunakan 100 persen pasir kali sebagai media tanam, yang mana Ia mengingatkan bahwa jangan biarkan akar cangkok yang berwarna putih terkena sinar matahari langsung. 

“Angin-anginkan terlebih dahulu, dan setelah tumbuh tunas baru, Bonsai bisa dipindahkan ke tempat yang lebih terkena panas. Setelah itu, baru diberikan pupuk, bahkan pupuk sederhana seperti kotoran hewan pun bisa digunakan,” ucap pria yang akrab di sapa Zul ini.

Selanjutnya Ia mengingatkan agar jangan malas menyiram bonsai, namun jangan berlebihan, saat pagi dan sore disebutnya adalah saat yang tepat.

“Terus dilakukan penjemuran di bawah snar matahri, seperti bonsai - bonsai Sekda ini semuanya mendapat porsi sinar matahari secara pas,” lanjutnya.

BACA JUGA: Bupati Pemalang Mansur Hidayat Optimis Produktivitas Pertanian Semakin Meningkat

BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi, PT Pupuk Indonesia Pastikan Mitra Kios Jual Sesuai HET

Lalu Ia menyebut untuk melakukan pemangkasan agat cabang tidak tumbuh dengan cepat, kemudian melakukan perawatan tanah, penggantian pot dan tentunya menghilangkan hama penyakit yang menurutnya biasanya datang tanpa disadari.

“Bonsai–bonsai Pak Sekda ini juga sering menang di berbagai kompetisi, jadi tidak main–main,” ucapnya.

Ia pun kepada siapa saja yang menginginkan untuk bisa memiliki bonsai dan belajar membuat bonsai bisa bergabung di PPBI. 

Sumber: