Cabai Mahal, Petani Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Menginap di Lahan Pertanian

Cabai Mahal, Petani Lereng Gunung Slamet Kabupaten Pemalang Menginap di Lahan Pertanian

PANTAU CABAI - Petani sedang memantau cabai di lahan yang mulai berbuah.Foto:Siti Maftukhah/jateng.disway.id Cabai Mahal, Petani Lereng--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Mahalnya harga cabai saat ini, membuat para petani di lereng Gunung Slamet rela menginap di lahan cabai miliknya. Hal itu dilakukan untuk menjaga tanaman cabai, agar tetap aman dan tidak diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sampai bisa panen. 

Toni, petani cabai di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari mengatakan, saat ini banyak petani yang rela tidur di lahan demi menjaga tanaman cabai mereka. Karena sudah ada pencurian cabai yang menimpa petani di desa sebelah, dimana tanaman 2 roll habis di panen oleh pencuri. 

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Maksimalkan Kinerja Taruna Siaga Bencana

"Cabai harganya sangat mahal, untuk yang cabai rawit merah saja, sudah mencapai sekitar Rp70.000 per kilogram," katanya.

Dengan harga tersebut petani bisa dapat untung berlipat, sehingga harus menjaga tanaman cabai agar aman. Di saat harga cabai mahal, petani khawatir keamanan cabai di lahan, karena rata-rata jauh dari rumah atau permukiman. 

"Banyak teman petani yang juga nginep, jadi kita selalu kompak agar cabai tidak dicuri," imbuhnya. 

BACA JUGA:Warga Pesurungan Lor Kota Tegal Bantu Korban Banjir Brebes

Yasir, petani lainnya menambahkan, dirinya hampir tiap malam menginap di ladang. Kalaupun tanaman cabai tersebut belum waktunya panen. Panen masih sekitar beberapa minggu lagi, namun demi menjaga keamanan kita rela tidur di lahan, agar mudah memantau situasi di setiap malam. 

"Semoga upaya petani ini berhasil, dan tanaman cabai kita aman sampai akhirnya bisa di panen," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: