Jamur Tiram Jadi Primadona Kudapan Lebaran, Permintaan Meningkat Drastis

Jamur Tiram Jadi Primadona Kudapan Lebaran, Permintaan Meningkat Drastis

Petani jamur tiram asal Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Furqon menunjukkan hasil budidayanya--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

BATANG, diswayjateng.id – Permintaan jamur tiram di Kabupaten Batang mengalami peningkatan signifikan selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. 

Jamur tiram tidak hanya dikonsumsi sebagai lauk, tetapi juga menjadi bahan dasar aneka snack untuk kudapan saat Idul Fitri. 

Hal ini diungkapkan oleh petani jamur asal Wonotunggal, Batang, Muchammad Furqon Firman Syah (33), yang menyatakan bahwa permintaan jamur tiram meningkat hampir dua kali lipat selama periode ini.

“Selama Ramadan, permintaan jamur tiram meningkat dari biasanya 20 kilogram per hari menjadi sekitar 40 kilogram per hari. Kami agak kewalahan karena beberapa permintaan belum bisa kami penuhi,” ujar Furqon, Rabu 13 Maret 2025.

BACA JUGA: Dampak El Nino, Produksi Padi Kabupaten Batang Turun 6,43 ribu Ton pada 2024

BACA JUGA: Truk Towing Tabrak Truk Tronton di Clapar Batang, Satu Meninggal

Meskipun permintaan meningkat, Furqon memastikan bahwa harga jamur tiram yang dijualnya tetap stabil, yaitu Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. 

Jamur tiram produksinya dipasarkan ke pasar lokal di sekitar Batang dan Pekalongan. 

“Kami berusaha memenuhi permintaan pasar sebisa mungkin, tetapi tetap menjaga kualitas dan harga yang terjangkau,” tambahnya.

Furqon menilai bahwa budidaya jamur tiram di Batang masih memiliki potensi besar. 

BACA JUGA: Mahasiswa KKN UIN Gusdur Pekalongan dan BPBD Batang Gelar Workshop Mitigasi Bencana di Desa Pacet

BACA JUGA: Sekda Batang Jadi Dosen Tamu, Ajarkan Perangi Korupsi ke Mahasiswa PSDKU Undip Batang

Menurutnya, masih banyak permintaan pasar yang belum terpenuhi, sehingga peluang untuk mengembangkan usaha ini masih terbuka lebar. 

“Budidaya jamur tidak terlalu rumit. Perawatannya cukup sederhana, hanya perlu disiram air secara rutin dan diberi insektisida dua kali sebulan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: