5 Daya Tarik Masjid Agung Demak; Wisata Sejarah dan Religi di Jawa Tengah

DISWAYJATENG - Menjelang pergantian tahun, wisata sangat menjadi tujuan utama banyak orang. Setelah merasakan lelah karena hiruk pikuk aktivitas pekerjaan, maka berlibur adalah hal yang sangat menyenangkan.

Namun, apakah kamu sudah mempersiapkan tujuan untuk kamu berwisata? Nah, berikut ada rekomendasi untuk tujuan wisatamu, namun wisata ini mungkin agak lain ya. Ya, yaitu wisata religi. Tak salah, wisata religi juga sangat menarik loh.

Sebagai pecinta wisata religi, Masjid Agung Demak adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar perjalananmu.

Masjid dengan bangunannya yang sangat megah ini bukan hanya menjadi tempat ibadah saja. Masjid Agung Demak juga menjadi saksi dari sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia.

Dibangun oleh Raden Patah pada abad ke-15 Masehi, masjid ini menjadi titik kumpul para Wali Songo, tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Nusantara.

BACA JUGA:5 Penginapan Murah Rp100 Ribuan di Semarang: Tempat Nyaman Tanpa Merogoh Kocek Dalam

 

Masjid Agung Demak menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia. Sampai sekarang masjid tersebut masih terjaga bangunan kokohnya. Daya tariknya tidak hanya bagi wisatawan lokal, tapi juga menarik minat para pelancong mancanegara.

 

Di bawah ini beberapa fakta unik yang membuat Masjid Agung Demak begitu menarik.

 

1. Atap Berbentuk Limas ala Pura

 

Keistimewaan pertama yang akan kamu temui di Masjid Agung Demak adalah atapnya yang berbentuk limas, menyerupai bangunan Pura, tempat ibadah agama Hindu.

Desain atap ini mencerminkan perpaduan gaya arsitektur Majapahit dengan rumah adat Jawa Tengah. Atap tiga tingkat melambangkan aspek Iman, Islam, dan Ihsan.

Menariknya, ada yang menyebutkan bahwa salah satu tingkat atap tersebut dibuat dari intip (kerak nasi) yang dikononkan dibuat oleh Sunan Kalijaga. Unik, bukan?

 

2. Tempat Wudhu Bersejarah

 

Tempat wudhu di Masjid Agung Demak bukanlah tempat biasa. Kamu akan menemukan kolam wudhu yang cukup dalam, mencapai 5 meter, dan terdapat batu hitam berukuran beragam. Konon, kolam ini digunakan oleh para Wali Songo untuk berwudhu.

BACA JUGA:Rayakan Tahun Baru di Semarang: Inilah 9 Event Musik Populer, Catat Jadwal dan Bintang Tamunya

Walaupun tempat ini sudah tidak lagi dipakai, namun banyak pengunjung yang penasaran dengan tempat suci para wali, sehingga tempat ini juga menjadi salah satu daya tarik yang memikat.

 

3. Pintu Utama "Bledek"

 

Mengapa pintu utama disebut pintu bledek? Ada sejarah menarik di baliknya. Pintu ini merupakan karya Ki Ageng Selo, seorang wali penangkap petir pada tahun 1446 Masehi.

BACA JUGA:Merayakan Tahun Baru di Semarang: 10 Pilihan Tempat Seru untuk Sambut 2024

Pintu kayu jati ini memiliki ukiran yang penuh makna, salah satunya adalah dua kepala naga, dikenal dalam budaya Jawa sebagai simbol Condro Sengkolo (penanda waktu).

4. Mihrab dengan Prasasti Bulus

Mihrab masjid ini memiliki keunikan tersendiri berupa prasasti bulus. Bentuk binatang kura-kura ini merupakan Candara Sengkala Memet dengan makna "Sariro Sunyi Kiblating Gusti." Di bagian luar dinding mihrab, terdapat kaligrafi tulisan Arab yang mengapit lambang Surya Majapahit.

5. Tiang Penyangga dari Tatal Sisa Ketam

Jangan lewatkan untuk melihat tiang penyangga masjid yang terbuat dari tatal sisa ketam. Disebut Saka, tiang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga, Sunan Gunungjati, Sunan Bonang, dan Sunan Ampel dari serpihan kayu yang tidak utuh. Meski terlihat seperti masjid pada umumnya, tiang ini memiliki kekuatan yang luar biasa.

Masjid Agung Demak memang mempesona dengan keunikan dan sejarahnya yang begitu kaya. Jika kamu ingin merasakan atmosfer religius yang kental dan menelusuri jejak sejarah Islam di Indonesia, tak ada salahnya memasukkan Masjid Agung Demak dalam rencana perjalananmu.

Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen berharga di destinasi ini! Selamat berwisata dan menikmati keindahan spiritual di Masjid Agung Demak.(*)

Sumber: