Tebing Kritis Sungai Pemali Ancam Rumah Warga

Tebing Kritis Sungai Pemali Ancam Rumah Warga

RAWAN- Salah satu rumah warga dalam kondisi rawan karena berada tepat diatas tebing sungai Pemali yang melintasi Desa Pangarasan.-Teguh Supriyanto -Radar Brebes

BREBES, DISWAYJATENG- Permukiman warga yang berada di RT 02, 03 dan 04 Desa Pangarasan, Kecamatan Bantarkawung, BREBES Jawa Tengah dalam kondisi mengkhawatirkan.

Kondisi tersebut diakibatkan semakin terkikisnya tebing Sungai Pemali yang sewaktu-waktu mengancam terjadinya bahaya longsor.

BACA JUGA:2000 Hektar Sawah DI Pemali Rawan Kekeringan, Terapkan Sistem Gilir dan Kawal Air

Johari, salah seorang warga menyampaikan, meski saat ini musim kemarau, tapi kekhawatiran terjadinya longsor tetap menghantui. pasalnya, kondiri bibir Sungai Pemali dengan pemukiman sudah semakin dekat.

"Sekarang banyak yang retak-retak, mungkin karena kering akibat kemarau. Saya kalau musim hujan datang, maka tanah menjadi rapuh dan longsor," tuturnya.

BACA JUGA:Mobil Pemudik Tersesat di Tanggul Sungai Pemali Brebes, Ceritanya Horor Banget

Pengamatan di sekitar lokasi, nampak tembok bagian belakang rumah warga, hanya berjarak sekitar 0,5 hingga 2 meter dari bibir Sungai Pemali yang kedalamannya mencapai 18 meter.

Longsor bisa terjadi sewaktu-waktu, apalagi di beberapa bagian tanah sekitarnya sudah mengalami retak-retak.

Johari menuturkan, ketika rumahnya dibangun, puluhan tahun yang lalu jaraknya dari sungai lebih dari 30 meter. Tapi karena tiap tahun bibir sungai tebing sungai selalu terkikis oleh banjir, maka kondisi tepian sungai makin mendekati rumahnya.

"Kalau sudah musim hujan, setiap ada hujan hujan rasanya tidak tenang berada di rumah. Takut kalau ada longsor," akunya.

Kades Pangarasan, Ahmad Nirom, membenarkan masih kondisi tebing sungai Pemali yang dikhawatirkan akan mengancam rumah warga. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus.

"Kondisinya cukup mengkhawatirkan jika musim hujan tiba," katanya.

Dikatakan, untuk mengatasi bencana pada tebing sungai tersebut, beberapa kali telah dilakukan pemasangan beronjong sebagai upaya penguatan tebing. Namun upaya tersebut belum bisa mencapai hasil maksimal, karena tanah yang berasal dari pemukiman warga kerap mengalami longsor.

"Kendala dialami juga diakibatkan aliran air selalu berpindah-pindah, " katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: