Pimpin Salatiga, Retno Robby Hernawan Turut Dilantik Dekranasda Jateng
MENANDATANGANI : Retno Robby Hernawan dilantik Ketua dekranasda Kota Salatiga ditandai dengan penandatanganan di depan Dekranasda Provinsi Jateng di Semarang. Foto : ist/Nena Rna Basri--
SEMARANG, diswayjateng.id - Retno Robby Hernawan, satu dari sekian Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah yang dilantik Dekranasda Provinsi Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Momen pelantikan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen Zubair, didampingi Nawal Arafah, yang turut memberikan sambutan dan arahan penting untuk para pengurus baru Dekranasda.
Sebelumnya, Nawal Arafah Yasin resmi menjabat turut dilantik sebagai Ketua Dekranasda Jawa Tengah periode 2025-2030.
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen Zubair mengatakan Dekranasda bukan sekadar organisasi.
BACA JUGA: Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kawasan Waduk Logung Kudus, Wagub Jateng Ingatkan Perawatan
"Dekranasda berpotensi besar dalam pembangunan ekonomi daerah. Saya mendorong agar Dekranasda berkolaborasi lintas kabupaten/kota serta melibatkan perbankan seperti Bank Jateng untuk mendukung pembiayaan UMKM," kata Taj Yasin, ditengah acara pelantikan, Kamis 17 April 2025.
Taj Yasin mengajak Ketua Dekranasda Kabupaten Kota yang dilantik harus mampu mendorong hasil karya masyarakat.
Termasuk, ujar dia, inovasi di sekolah-sekolah seperti robotik, masuk ke dunia industri agar berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: SMKN 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Terima Bantuan Alat Praktik Loader
BACA JUGA: Harga Logam Mulia Tembus Rp 1,9 Juta, Perajin Emas di Tegal Terancam Gulung Tikar
Dengan pelantikan ini, Wakil Gubernur Jateng itu mengharapkan kepemimpinan baru Dekranasda di seluruh Jawa Tengah mampu membawa angin segar bagi kemajuan para pengrajin lokal dan kebangkitan industri kreatif daerah.
Sementara, pelantikan Ketua Dekranasda Jawa Tengah periode 2025-2030 Nawal Arafah Yasin memberikan arahannya.
Ia menyampaikan jika pelantikan ini bagian dari upaya mendukung kemandirian ekonomi khusus para pelaku UMKM di Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA: Diduga Kambuh Asam Lambung, Pendaki Asal Bekasi Diselamatkan Tim SAR di Gunung Sindoro
Ning Nawal, sapaan akrab Nawal Arafah Yasin mengatakan fokus utama Dekranasda Jawa Tengah sesuai dengan visi dan misinya adalah pemutakhiran data pengrajin, pelatihan bagi para pengrajin, dan mengembangkan digitalisasi.
Selain itu juga fasilitasi akses permodalan dan membuka akses pasar yang seluas-luasnya.
Ia menyampaikan sejumlah tantangan yang masih dihadapi para pengrajin di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Masa Panen Raya, Bulog Pastikan Serap Gabah Rp6.500, Petani Bisa Hubungi Babinsa
BACA JUGA: Pemprov Jateng dan Kementerian ATR/BPN Siap Kolaborasi Sertifikasi Tanah Tak Bertuan
"Tantangan itu diantaranya keterbatasan akses permodalan, minimnya literasi digital, rendahnya kapasitas dan produktivitas," ungkap Nawal Arafah Yasin.
Ada pula, tantangan terkait kekurangan tenaga kerja kompeten, kurang optimalnya branding dan pemasaran, kesulitan dalam memenuhi standar regulasi, serta tantangan logistik.
Nawal juga menekankan tiga hal penting kepada para ketua dan pengurus Dekranasda.
BACA JUGA: Pekalongan Ajukan Surat 'Numpang' Buang Sampah ke Batang, DLH: Kami Tunggu Bupati
BACA JUGA: SMKN 3 Kota Pekalongan Sulap HUT Sekolah Jadi Panggung Aksi Pelajar Pancasila
Yakni yang pertama, pentingnya memperkuat kelembagaan Dekranasda dengan mematuhi AD/ART organisasi, mengutamakan kepentingan pengrajin dan negara.
Kedua, lanjut Nawal Arafah Yasin,
pemilihan pengurus harus didasarkan pada dedikasi, integritas, dan kesesuaian visi.
"Ketiga, pengurus yang telah dilantik diharapkan segera bekerja dan memahami bidang tugasnya untuk berkontribusi secara nyata," ucapnya.
BACA JUGA: MBG Kota Pekalongan Kembali Digulirkan Pascalebaran, Layani 3.656 Siswa
BACA JUGA: Dance dan Istri Pelayanan Doa Kamis Putih di GPIB, Gereja Tertua di Indonesia
Dalam kesempatan itu, Nawal juga menyoroti pentingnya pendekatan keadilan dalam pengembangan organisasi agar Dekranasda tidak hanya mengembangkan UKM dan pengrajin
Tapi juga berperan dalam mengurangi kesenjangan pembangunan. "Ketimpangan gender dalam ekonomi, serta mendorong akses setara terhadap program negara," paparnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
