372 Jamaah Haji Pekalongan Khusyuk Wukuf di Arafah dan Lempar Jumrah

372 Jamaah Haji Pekalongan Khusyuk Wukuf di Arafah dan Lempar Jumrah

Suasana Haji 2025--IST

Mahbub mengungkapkan, pemindahan jamaah dibagi dua skema: mabit untuk jamaah reguler, dan murur (melintas tanpa bermalam) khusus untuk lansia dan difabel.

Skema ini disiapkan guna mengurangi risiko kelelahan dan masalah kesehatan yang sering muncul karena padatnya jadwal ibadah.

BACA JUGA:Puspo Wardoyo Produksi 4 Juta Makanan Siap Saji untuk Jemaah Haji di Armuzna

BACA JUGA:Dinamika Haji Furoda 2025, Wakil Bupati Pekalongan Imbau Gunakan Kuota Resmi Pemerintah

Sesampainya di Muzdalifah, jamaah memungut batu kerikil—simbol perlawanan terhadap bisikan setan. Kerikil itu dilempar pada 10 Dzulhijjah di Mina, tepat di Hari Raya Idul Adha.

Tradisi ini merepresentasikan perlawanan Nabi Ibrahim AS terhadap godaan setan.Lempar jumrah menjadi peringatan keras bagi umat Islam: jangan mudah tergoda oleh bisikan negatif.

“Kami terus memantau dan memastikan kondisi jamaah Pekalongan tetap prima,” tutur Mahbub.Tim medis siaga, para pembimbing spiritual tak lepas dari rombongan.

Ketua regu dan rombongan bahu-membahu menjaga kekompakan, memastikan ibadah berjalan sempurna.

BACA JUGA:37 Jamaah Haji Furoda Gagal Berangkat, Fatimah Zahra Alami Kerugian Rp5 Miliar Akibat Visa Tak Keluar

BACA JUGA:Hari Terakhir Keberangkatan Haji Plus 2025: 91 Jamaah Fatimah Zahra Resmi Diberangkatkan dari Semarang

Menurut jadwal dari Kementerian Agama RI, waktu ideal lempar jumrah dimulai dari tengah malam hingga pukul 08.00 pagi, lalu dilanjutkan dari pukul 10.00 hingga tengah malam.

Sementara rentang waktu antara pukul 04.00 hingga 10.00 WAS disarankan untuk dihindari, guna mengurangi risiko kepadatan dan sengatan panas ekstrem.

“Alhamdulillah, 372 jamaah kita dalam kondisi sehat.Mohon doa masyarakat Pekalongan agar seluruh rangkaian ibadah berjalan lancar hingga pulang ke tanah air,” pungkas Mahbub.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: