Sistem Akuntansi Sektor Publik Bikin Kepincut Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus, Ada Apa?

Sistem Akuntansi Sektor Publik Bikin Kepincut Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus, Ada Apa?

Mahasiswa UMKU belajar kompleksitas Akuntansi Publik di Pemkab Kudus--

KUDUS, diswayjateng.com - Sistem Akuntansi Sektor Publik yang diterapkan Pemkab KUDUS, menarik minat sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah KUDUS memperdalam pengetahuan mereka. 

Kali ini, sebanyak 20 mahasiswa semester 3 Program Studi S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Kudus menimba ilmu langsung mengenai Akuntansi Sektor Publik di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus.

Didampingi dosen pengampunya yakni Dr. Bonnix Hedy Maulana SE, Akt, MSi, puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus mengetahui lebih jauh praktik akuntansi publik di Pemkab Kudus. 

"Dengan kuliah lapangan ini, mahasiswa bisa mengetahui tujuan laporan akuntansi publik untuk apa, manfaatnya apa, prosesnya, alur, hambatan, serta tantangan apa yang terjadi di dalam pemerintahan," ujar Bonnix. 

Selama belajar langsung bersama Kepala Bidang Akuntansi BPPKAD Kudus, mahasiswa Universitas Muria Kudus banyak yang antusias mengetahui bagaimana akuntansi publik berjalan di sektor pemerintahan daerah. 

Hal itu terlihat dari sejumlah pertanyaan yang diajukan mahasiswa peserta kuliah lapangan. Beberapa pertanyaan yang disampaikan meliputi efektivitas parkir digital terhadap pendapatan.

Selain itu, kata Bonnix, hambatan utama pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, serta bagaimana cara membuat masyarakat memahami laporan akuntansi pemerintah.

"Waktu awal mereka bingung karena akuntansi publik di pemerintah daerah sedemikian kompleks dan rumit, banyak istilah-istilah baru bagi mereka. Tapi tidak apa-apa, dari sini mereka menjadi tahu," tukas Bonix. 
Puluhan mahasiswa UMKU menimba ilmu di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kudus.--

Kuliah Lapangan Berjalan Dua Tahun

Bonix menjelaskan, kuliah lapangan Akuntansi Publik yang diampu sudah berjalan selama 2 tahun terakhir. Sebelumnya, Bonix pernah mengajak mahasiswanya mempelajari Akuntansi Dana Desa di Desa Jepang dan Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kudus.

Selain itu, imbuh Bonix, termasuk mengajak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus belajar tentang Akuntansi Kesehatan dengan belajar langsung ke manajemen RS 'Aisyiyah Kudus. 

"Selanjutnya, kuliah lapangan kami lakukan lagi belajar langsung Akuntansi Dana Desa di Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu, Kudus," terang Bonix. 

Bonix juga berkeinginan memberikan kuliah lapangan untuk belajar langsung Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Melalui kuliah lapangan akuntansi publik, membuat mahasiswa mendapat banyak pengetahuan di luar kampus. 

"Semua yang pernah didiskusikan dan dipresentasikan dalam kelas, bisa lihat langsung bagaimana praktik di lapangan," terang Bonix. 

Bonix menegaskan kepada para mahasiswa bahwa setiap lulusan S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Kudus memiliki peluang besar di dunia akuntansi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait