PB XIV Purbaya Kukuhkan KH Said Aqil Siroj dan Bellinda Sabrina sebagai Penasihat Raja

SOLO, diswayjateng.com - Sinuhun Paku Buwono (PB) XIV Purbaya kembali melakukan pengukuhan pejabat struktural Keraton Kasunanan Solo. Di antara nama yang dikukuhkan, terdapat tokoh nasional seperti mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj serta Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina.

Kedua tokoh tersebut termasuk dalam 21 penasihat raja dan 30 staf khusus raja yang resmi dilantik dalam acara yang digelar Senin 8 Desember 2025.

Juru Bicara PB XIV, KPA Singonagoro, mengatakan pelantikan ini menjadi agenda kedua setelah sebelumnya PB XIV meresmikan anggota bebadan. Menurutnya, seluruh nama dipilih langsung oleh Sinuhun sebagai bagian dari upaya pembaruan tata kelola keraton.

“Total ada 21 penasihat raja yang dilantik. Ini menunjukan komitmen Sinuhun PB XIV untuk melakukan perubahan dan penyesuaian dengan perkembangan zaman,” ujar Singonagoro.

Selain tokoh keagamaan dan pejabat daerah, sejumlah akademisi terkemuka juga masuk dalam struktur penasihat, termasuk guru besar UIN Sunan Kalijaga dan pakar sejarah dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Kami melibatkan guru besar, akademisi, dan pakar sejarah agar keraton memiliki masukan yang ilmiah, berimbang, serta relevan dengan kebutuhan masa kini,” lanjut Singonagoro.

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina, mengaku mendapat amanah sebagai salah satu penasihat raja PB XIV. Ia menyebut pengukuhan ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah daerah dan Keraton Solo.

“Saya diberi amanah sebagai penasihat raja PB XIV. Ini akan menjadi titik awal untuk memperkuat kerja sama budaya antara Kudus dan Solo,” kata Bellinda.

Menurutnya, usia PB XIV yang masih muda sejalan dengan semangat generasi muda untuk memperkenalkan nilai budaya ke publik lebih luas. “Semoga ke depan kita bisa membangun komunikasi dan kolaborasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan pengukuhan penasihat dan staf khusus ini, PB XIV Purbaya kembali menegaskan tekadnya menyusun tata kelola keraton yang lebih terbuka, profesional, dan mampu mengikuti perkembangan zaman.

“Ini semua adalah dawuh Sinuhun. Beliau menginginkan adanya perubahan di Keraton Surakarta,” tutup Singonagoro.

Sumber: