Akademisi UMK Sorot Penjurusan SMA, Pilihan Jurusan Bebani Psikologis Siswa
Pemerintah berencana menerapkan kembali sistem penjurusan di SMA.-arief pramono/diswayjateng.id-
Mahardika mencontohkan, Finlandia sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, justru tidak menerapkan penjurusan kaku di sekolah menengah. Para siswa di negara tersebut bebas memilih mata pelajaran sesuai minat, dengan pendampingan intensif dari konselor.
“Hasilnya, mereka unggul dalam kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif—yang sangat dibutuhkan di era disrupsi saat ini,”paparnya.
Dika menilai, kebijakan penjurusan bisa menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, memberikan struktur dan arah jelas bagi siswa. Namun di sisi lain, berisiko mengekang potensi mereka, dan mengabaikan kebutuhan zaman yang menuntut manusia serba bisa dan kreatif.
“Yang perlu ditekankan, sistem pendidikan seharusnya memanusiakan siswa, bukan menjadikan mereka sekadar angka dalam nilai rapor,” tegasnya.
Jika kebijakan penjuruisan di SMA tetap dijalankan, maka harus dilandasi pendekatan yang fleksibel. Selain itu, terbuka terhadap kritik, dan siap dievaluasi jika terbukti tidak efektif.
“Tujuan utama pendidikan adalah membentuk individu yang tangguh, berpikiran luas, dan siap menghadapi kompleksitas kehidupan dan bukannya sekadar lulusan yang pandai menghafal,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
