Dipaparkan, pada laju pertumbuhan ekonomi, target menunjukkan peningkatan yang relatif lambat dari 5,11 persen pada 2025-2029 menjadi 5,41 persen pada 2040-2045. Mengingat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum stagnan di kisaran 5 persen hingga 2029, target ini cenderung realistis, namun tidak cukup ambisius untuk mencapai lompatan signifikan dalam kesejahteraan.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Tegal Minta Pemkot Jaga Petani
BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Tegal Anshori Faqih Minta Jalan Cempaka Dikembalikan Dua Arah
Karena itu, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melihat diperlukannya penjelasan bagaimana strategi khusus yang akan diterapkan untuk memastikan pertumbuhan ini tidak hanya stabil, tetapi juga inklusif. “Apakah ada potensi mengoptimalkan sektor-sektor lain di luar perdagangan dan industri pengolahan yang bisa mendorong pertumbuhan lebih cepat?” tanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, sebagaimana disampaikan Zaenal.
Terkait tingkat kemiskinan, di mana target menurun dari 7,24 persen pada 2025-2029 menjadi 2,64 persen pada 2035-2045, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menilai target penurunan tingkat kemiskinan yang signifikan hingga 2,64 persen adalah hal positif. Namun, narasi sebelumnya menyebutkan tingkat kemiskinan Kota Tegal pada 2024 adalah 7,64 persen. Target 7,24 persen pada 2025-2029 menunjukkan penurunan yang sangat lambat di awal periode perencanaan.
Ditegaskan lebih lanjut oleh Zaenal, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mempertanyakan alasan target penurunan di lima tahun pertama begitu kecil, dan apa strategi akselerasi yang akan dilakukan untuk mencapai target ambisius di tahun-tahun berikutnya? “Bagaimana pemerataan pembangunan di seluruh wilayah akan diukur dan dijamin efektivitasnya dalam menurunkan kemiskinan?” imbuh Zaenal.
Mendapat kesempatan keempat, Juru Bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Eko Susanto mengungkapkan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa berharap pelaksanaan penyusunan RPJMD dilakukan secara partisipatif dan transparan, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan. Ini untuk memastikan bahwa lima tahun ke depan kesejahteraan masyarakat Kota Tegal dapat ditingkatkan secara merata dan menyeluruh.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Kunjungi Rumah Warga Korban Kebakaran
BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Tegal Desak Penyesuaian Gaji Tenaga Outsourcing Pemkot
Program-program yang ada diharapkan menjawab permasalahan masyarakat. Sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa juga mempertanyakan strategi yang akan ditempuh Pemerintah Kota Tegal dalam menumbuhkan iklim investasi dan peningkatan indikator pembangunan manusia serta kualitas pelayanan kesehatan, pendanaan pendidikan, reformasi birokrasi, dan kemandirian keuangan daerah.
Eko melanjutkan, salah satu visi Wali Kota Tegal adalah meningkatkan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak dan berdaya saing menyongsong Indonesia Emas 2045. Namun, hal tersebut tentu bertolak belakang dengan adanya isu wacana program lima hari sekolah di Kota Tegal. “Fraksi PKB menolak lima hari sekolah diterapkan,” tegas Eko.
Berikutnya, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya dalam Pemandangan Umum yang disampaikan meminta penjelasan terkait metodologi penentuan isu strategis. “Apakah sepuluh isu strategis sudah melalui pembobatan? Hal ini kami anggap penting, karena isu ini menjadi dasar penentuan program prioritas pembangunan di Kota Tegal,” papar Juru Bicara Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Tarso Supriadin.
Dalam kaca mata Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, isu strategis nasional dan isu strategis provinsi adalah ketahanan pangan. Namun, juga belum menjadi isu strategis di dalam RPJMD ini. Selain itu, isu lokal tentang banjir, khususnya yang disebabkan oleh rob pun belum menjadi perhatian juga untuk lima tahun kedepan. Sedangkan Rob di Kota Tegal sudah pada tingkat meresahkan sebagian warga pesisir kota.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Minta Pemkot Jamin Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran
BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Tegal Anshori Faqih Dorong Satgas Kebersihan Sungai Diaktifkan
“Pada malam takbiran Idul Adha kemarin ada sebagian warga kita yang menangis akibat banjir rob yang sampai masuk ke rumah mereka,” sebut Tarso. Selain itu, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya juga mempertanyakan alasan menurunnya Indikator Kinerja Daerah, serta mempermasalahkan dalam RPJMD yang disampaikan tidak menyinggung sedikitpun tentang pembangunan di bidang kelautan atau kemaritiman. Padahal, Kota Tegal memiliki slogan Kota Bahari.