Warga Plumbon Kecamatan Suruh Lahirkan Inovatif Pengelolaan Sampah Lewat GR2K

Minggu 12-01-2025,17:35 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Wawan Setiawan

SURUH, diswayjateng.id- Pencemaran lingkungan dari kotoran sampah rumah tangga khususnya, menjadi salah satu isu menasional saat ini di Indonesia. Tak terkecuali di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Siapa sangka, masyarakat Dusun Pateran, Desa Plumbon Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang tercetus ide cemerlang agar warga setempat tidak membuang sampah di sembarang tempat. Inovasi itu diberinama Gotong Royong Rukun Kampung (GR2K).

Sekretaris GR2K Isroni kepada wartawan mengatakan, munculnya ide GR2K pertama kali pada tahun 2020.

"Tercetus ide bagaimana upaya memperkuat kesadaran kebersihan lingkungan melalui Program Swadaya Pengambilan Sampah oleh Masyarakat," kata Isroni.

BACA JUGA: Antisipasi Musim Hujan, Pemkot Semarang Selesaikan Pembangunan Rumah Pompa Tanah Mas

BACA JUGA: Menengok Tradisi Nyadran Gua Pucung Srondol Kota Semarang, Warga Sembelih 2 Ekor Kambing

Diakuinya, masalah lingkungan khususnya terkait sampah di wilayah Kecamatan Suruh sebelumnya cukup memprihatinkan.

Masih seringnya warga masyarakat dengan seenaknya membuang sampah di pinggir-pinggir jalan dan di pekarangan orang lain, hingga merusak pemandangan tersebar di beberapa titik kala itu.

Yang membuat risih manakala tempat pembuangan sampah liar yang terlihat dengan mata telanjang adalah di depanakam Dusun Pateran dan depan Makam Srikembang, Dusun Krajan Desa Plumbon.

"Dulu dua tempat ini sering dibuat warga untuk membuang sampah apa saja. Bahkan menjadi pemasangan menyedihkan dan memalukan karena merupakan jalur alternatif Salatiga-Surabaya," ujarnya.

BACA JUGA: Ditinggal Pulang Pemilik ke Boyolali, Toko Ban Semi Permanen di Ungaran Terbakar

BACA JUGA: Manfaatkan IT, Dongkrak Perfoma Perumda Air Minum Tirta Ayu Kabupaten Tegal

Bahkan, bertahun-tahun tak kunjung ada perhatian serius dari Pemerintah Kecamatan Suruh.

Meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat sehari-hari menimbulkan banyak masalah, seperti pencemaran lingkungan dan bencana alam seperti banjir.       
        
Masalah ini, diakuinya, terus menjadi tantangan yang memerlukan solusi. Keterlibatan aktif dari seluruh masyarakat sangat dibutuhkan. "Sayangnya, banyak warga masyarakat yang masih kurang peduli terhadap permasalahan ini," ungkapnya.

Persoalan demi persoalan memicu warga masyarakat Dusun Pateran Desa Plumbon Kecamatan Suruh mencari solusi agar warga mereka tidak membuang sampah di sembarang tempat.

BACA JUGA: Polres Tegal Manfaatkan Lahan Kosong untuk Program Ketahanan Pangan

BACA JUGA: Kuasa Hukum Ancam Penjarakan Emak-emak Pelapor Balik dalam Kasus Penganiayaan Anak di Boyolali
        
Hingga tercetus organisasi masyarakat pedesaan di Kecamatan Suruh yang memberi nama Gotong Royong Rukun Kampung (GR2K).

"GR2K lahir pada tahun 2020, tepatnya tanggal 03 Juni 2020. Dengan bekal sebuah kendaraan bermotor Viar Roda 3, setiap dua hari sekali mengelilingi gang-gang di kampung untuk mengambil sampah-sampah milik warga dusunnya untuk dikumpulkan agar tidak dibuang disembarang tempat," terang Isroni.
 
Kembali lagi, aksi nyata kelompok GR2K dalam membersihkan lingkungan ditegaskan Isroni karena keprihatinan terhadap masalah sampah agar tidak mencemari lingkungan serta untuk menjaga kebersihan kampungnya.
        
Berjalan lima tahun keberadaan GR2K, ternyata sangat didukung oleh masyarakat sekitar. Setiap dua hari sekali, masyarakat dengan kesadaran sendiri mengupulkan sampah dalam plastik terikat di depan rumahnya untuk diambil para relawan GT2K melabelkan dirinya adalah Relawan Pengambil Sampah.

BACA JUGA: Nekat Datang ke Solo, Puluhan Suporter Bonek Diamankan Polisi

BACA JUGA: Diikuti 2.500 Peserta, Salatiga Christmas Parade Sapa Warga di Awal 2025

Ia tak menampik, hal ini tidak akan berjalan lima tahun terakhir jika warga Pateran tidak didukung oleh Pemerintah Desa Suruh melalui BUMdesnya.

"Karena GR2K bekerjasama dengan BUMdes Desa Suruh untuk membuang sampah mereka di TPS3R Desa Suruh," paparnya.
          
Ketua GR2K Budi Susilo menambahkan bahwa tujuan adanya inovatif GR2K ini bagian mengedukasi warga masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Semata-mata, bertujuan agar kampung terlihat bersih dan nyaman.

Budi Susilo yang juga Ketua (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)
LPMD Desa Plumbon menegaskan jika pengurus GR2K sudah pernah menghubungi Camat Suruh untuk berdialog bersama tentang permasalahan yang ada desa Plumbon, meskipun sempat ada tanggapan Camat Vega Lazuardi, S.STP, MM., akan menjadwalkan.

BACA JUGA: Hasil Evaluasi KemenPANRB, Indeks SPBE Wonosobo Raih Predikat Sangat Baik

BACA JUGA: Tinjau Proyek Tol Semarang-Demak, AHY Apresiasi Inovasi dan Efisiensi

LPMD merupakan lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah desa. LPMD berperan sebagai mitra kerja pemerintah desa dalam bidang pembangunan.

"Ternyata sampai saat ini tidak ada informasi lebih lanjut. Mungkin bapak Camat orang sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk kami. Mesti begitu kami tetap akan berjuang dan tidak pernah mengharapkan penghargaan apapun, yang kami butuhkan adalah kepercayaan masyarakat dusun kami untuk bisa hidup bersih dan sehat," imbuhnya.

Baik Budi Susilo maupun Isroni berencana untuk memperluas gerakan GR2K dengan melibatkan lebih banyak sukarelawan pengambil sampah, dan menjalin lebih banyak kemitraan.

"Kalau tidak bisa bermitra dengan pemerintah, kami akan bermitra dengan lembaga non-profit, serta sektor swasta," sebut Budi.

BACA JUGA: Kunjungi Lapas Wanita Semarang, Komisi XIII DPR RI: Pentingnya Kerjasama Lintas Lembaga

BACA JUGA: Tiga Orang Terjebak, Pohon Tumbang di Ambarawa Timpa Taksi Online
        
Tercatat saat ini, GR2K telah bermitra dengan RM. Joglo Tower Sendang Resto, RM. Kedoen Djati, Pondok Sulaimaniyah serta Joglo Kipenjawi.
        
Warga masyarakat Dusun Pateran, Desa Plumbon Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang berharap melalui kerja sama yang lebih luas, masalah sampah dan pencemaran lingkungan dapat diatasi dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
        
"Dengan dedikasi dan komitmen yang kuat dalam pengabdian, kami pasti akan berhasil mengatasi sebagian besar tantangan selama ini," pungkasnya.

Camat Suruh Belum Paham
Terpisah, Camat Suruh Vega Lazuardi, S.STP, MM., saat dikonfirmasi terkait persoalan sampah di Kecamatan Suruh serta peran inovatif warganya melahirkan GR2K mengaku belum paham justru akan meneruskan ke Dinas Lingkungan Hidup.

"Waduh nyuwun pangapunten saya malah belum paham. Karena saya juga baru di Kecamatan Suruh.
Saya belum bisa komentar karena belum tahu," ujar Vega Lazuardi.

"Mengenai permasalahan sampah jika ada keluhan bisa nanti kami teruskan ke Dinas Lingkungan Hidup. Karena kami tidak diberi kewenangan, Saya kurang paham. Jika ada keluhan nanti bisa disampaikan nanti kami sampaikan kepada Dinas LH Ibu, agar bisa terarah," sebut Vega.

BACA JUGA: Sosok Aiptu Pudjo Hartono SKep, Personel Polres Semarang Buka Layanan Khitan Gratis Sejak 2015

BACA JUGA: Tenaga Honorer 'Siluman' Menyulitkan BKD Kabupaten Pemalang

Tapi, bagi Vega, sepanjang didasari oleh niat baik dan dilaksanakan dengan baik pasti akan didukung.

Pihaknya bisa menemukan dengan stakeholder terkait, misal utk edukasi, bantuan program, fasilitas dan sebagainya.

"Seperti halnya di beberapa tempat juga ada seperti itu. Untuk mengatasi problematika sampah tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Kalau hanya Pemerintah berjalan sendiri tidak akan efektif. Maka dari itu ijin akan saya tanyakan ke Pemerintah Desa, mengenai detailnya, sehingga bisa dirumuskan kira-kira apa yg bisa dilakukan untuk mendukung inovasi tersebut," akunya.

Menurut dia, ada berbagai program yang mungkin bisa dimanfaatkan masyarakat diantaranya bank sampah, ada TPS3R.
"Nanti dari warga bisa kami temukan dengan stakeholder terkait. Malah bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat," tuturnya.

Disinggung keinginan Ketua GR2K Budi Susilo untuk berdialog bersama tentang permasalahan sampah yang ada desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Vega menyebut tidak pernah ada.
"Belum pernah tuh," jawabnya.

Kategori :