Menengok Tradisi Nyadran Gua Pucung Srondol Kota Semarang, Warga Sembelih 2 Ekor Kambing
Sejumlah warga mengikuti tradisi nyadran Gua Pucung di Rt 2 Rw 10, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Minggu, 12 Januari 2025--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Puluhan warga Desa Pucung, Rt2 Rw10, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota SEMARANG berbondong-bondong menuju mulut gua Pucung yang berlokasi dilereng perbukitan yang menembus langsung ke sungai Kali Garang.
Berjalan kaki melintasi setapak yang licin, mereka menuruni perbukitan yang terjal dan berkelok dan penuh dengan pepohonan yang asri, para warga membawa dunak atau wakul berisi nasi, sayur gudangan, kerupuk, dan buah-buahan untuk hidangan nyadran Gua Pucung.
Sesampainya di tengah perjalanan, terdapat petugas untuk mengumpulkan sedekah untuk pemeliharaan lingkungan dan penyembelihan kambing. Karena sebelumnya, terdapat dua ekor kambing yang disembelih dan dimasak gule.
Sesampainya di depan Gua Pucung, para warga mengikuti doa bersama dengan khidmat dipimpin oleh tokoh agama setempat. Di tengah-tengah berdoa, hujan mengguyur areal gua, tetapi hal tersebut dinilai membawa berkah.
BACA JUGA: Dihadiri dari Berbagai Kota, Tradisi Nyadran Leluhur Dukuh Sumurboto Semarang
BACA JUGA: Dua Kuda dan Gunungan Iringi Kirab Budaya Curug Sari Sironjang
Setelah berdoa bersama, para warga melakukan kembul bujana atau santap bersama beralaskan daun pisang yang dihamparkan. Gule yang telah masak pun dibagikan ke para warga. Mereka sangat bersemangat dan senang mengikuti kegiatan nyadran gua ini.
Ketua RT 2 RW 10 Srondol Kulon, Satiman, mengungkapkan Gua Pucung dulunya merupakan tempat pengungsian saat zaman Belanda. Karena sedimentasi, gua ini memiliki kedalaman enam meter.
Padahal, gua yang terletak di dekat Kali Garang ini dulunya bisa menampung banyak pejuang yang bersembunyi dari serangan penjajah.Bahkan, Gua Pucung dulunya juga memiliki sendang atau sumber air.
"Para pejuang berlindung di gua karena banyak kekacauan, sehingga gua ini harus dilestarikan," ujarnya.
Nyadran Gua Pucung diperingati setiap Bulan Rajab berdasarkan kesepakatan warga. Menyembelih kambing dengan memenuhi syariat.
"Tidak harus dua kambing, yang penting ada penyembelihan kambing seperti berkurban," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: