SOLO, diswayjateng.id - Masalah banjir yang melanda kawasan Elevated Rel dan Underpass Joglo pada akhir pekan lalu menjadi perhatian serius dari para Anggota DPRD Kota Solo.
Komisi III DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendalam pada Selasa, 24 Desember 2024 untuk mengidentifikasi penyebab dan mencari solusi banjir yang melanda kawasan Elevated Rel dan Underpass Joglo.
Dari hasil peninjauan, ditemukan bahwa penyempitan drainase di sisi selatan menjadi salah satu penyebab utama banjir yang melanda kawasan Elevated Rel dan Underpass Joglo.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Y.F. Sukasno, mengungkapkan bahwa ukuran box culvert di sisi utara mencapai 1,5 meter, sedangkan di sisi selatan hanya 50 sentimeter.
BACA JUGA:Akibat Banjir RobPemkab Rencana Revalitasi Pasar Sayung
BACA JUGA:Banjir Rob di Demak Meluas, 21 Desa Berstatus Rawan Bencana
"Perbedaan ukuran ini menciptakan bottle neck yang menghambat aliran air dari utara ke selatan. Akibatnya, air tidak mengalir dengan baik dan menyebabkan genangan," jelas Sukasno.
Ia mendesak agar masalah banjir yang melanda kawasan Elevated Rel dan Underpass Joglo ini segera diatasi. Bahkan jika perlu dilakukan pembongkaran dan penyesuaian ukuran drainase.
Pendapat senada diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Taufiqqurahman. Dia mengatakan, Kementerian PUPR telah mengambil langkah awal dengan menyediakan empat unit pompa air. Namun, menurutnya, ini hanya solusi sementara.
"Pompa ini diharapkan mampu mengurangi genangan untuk sementara waktu. Namun, solusi jangka panjang adalah membangun saluran pembuangan baru yang direncanakan mulai tahun depan," kata Taufiqqurahman.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Jateng Tinjau Terminal Tingkir Tipe A Salatiga, Nana Sudjana: Cukup Kondusif
BACA JUGA:Cegah Banjir Susulan, Petugas Gabungan Membuat Tanggul Sementara di Banyubiru
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada kesalahan besar dalam desain proyek, tetapi komunikasi antara pelaksana dan perencana perlu diperbaiki. "Penting untuk memastikan semua pihak bekerja selaras agar masalah ini tidak berulang," tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Daryono, menyoroti kurangnya integrasi antara proyek dengan drainase lingkungan. "Ketika hujan deras, genangan ini berpindah. Proyek simpang Joglo belum menyiapkan solusi untuk itu," ujarnya.
Daryono menambahkan bahwa ada sekitar 300 meter saluran yang kurang mampu menampung air. "Solusi jangka panjang adalah mengintegrasikan saluran dari proyek dengan drainase kota. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan," katanya.