Banjir Rob di Demak Meluas, 21 Desa Berstatus Rawan Bencana

Banjir Rob di Demak Meluas, 21 Desa Berstatus Rawan Bencana

Genangan air rob di wilayah jalan Pantura Demak -nungki diswayjateng-

DEMAK, diswayjateng - Rob yang masih tinggi di Kabupaten Demak membuat beberapa wilayah terdampak banjir bahkan genangan air rob pun masuk ke pemukiman warga, jalan pantura pun tergenang di sekitar Kecamatan Sayung dengan tinggi 40 cm.

Dalam pantauan diswayjateng.id, genangan air dari rob tersebut terlihat mempersulit akses transportasi sehingga menyebabkan banyak sepeda motor roda dua mogok di tengah genangan air. 

Genangan air rob terpantau parah adalah di pagi hari di jalur pantura usai perbatasan gerbang Semarang - Demak. Pengendara motor banyak yang terpaksa memutar arah melalui jalan perkampungan, sementara kendaraan bersar memilig melipir di jalan yang tidak terlalu dalam.

Salah satu pengguna jalan, Aga Andri Ardiansyah asal Lamongan, menyampaikan bahwa dirinya sangat kesusahan sekali dengan rob yang sangat tinggi. Ia sudah mengetahui bahwa area pantura banjir rob tapi tidak menduga setinggi pada pagi di hari Jumat 13 Desember 2024.

BACA JUGA:Ada Rumah Warga Tergenang Air, Pj Wali Kota Salatiga Persilakan Hubungi BPBD untuk Disedot Gratis

BACA JUGA:Hidupkan Eks Lahan Rob Pekalongan, BI Tegal Ujicoba Padi Biosalin di Degayu

"Saya tahu kalau di sini sering rob, tapi nggak nyangka separah ini. Motor saya mogok karena air terlalu tinggi masuk ke mesin," ungkapnya. 

Aga pun harus menunggu sekitar 30 menit untuk memperbaiki kendaraannya sebelum melanjutkan perjalanan. Genangan air rob  tidak hanya di jalan nasional, banjir akibat rob juga merendam permukiman di empat kecamatan, yaitu Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.

Terkait hal tersebut Bupati Demak, Eisti’anah, telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 360.2/826 Tahun 2024 tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Dalam SK tersebut disebut sejumlah desa dengan potensi terdampak bencana telah dipetakan, seperti Desa Gempol Songo (Mijen) dengan potensi tanggul kritis, Desa Jatisono (Gajah) dengan potensi tanggul jebol, hingga Desa Banyumeneng (Mranggen) yang bisa berpotensi tanggul longsor dan ambles.

BACA JUGA:Atasi Banjir dan Rob di Semarang, Iswar Ajak Masyarakat Membuat Bio Pori

BACA JUGA:Redam Rob dengan Ban Bekas

SK tersebut juga tertulis terdapat 21 desa di berbagai kecamatan disebut dalam data potensi dampak bencana. Ia pun menghimbau untuk meningkatkan mitigasi terhadap banjir rob yang semakin parah.

Perbaikan infrastruktur seperti tanggul dan saluran air menjadi langkah mendesak untuk mengurangi dampak bencana, terutama di kawasan rawan seperti Kecamatan Sayung dan sekitarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: