Atasi Banjir dan Rob di Semarang, Iswar Ajak Masyarakat Membuat Bio Pori

Atasi Banjir dan Rob di Semarang, Iswar Ajak Masyarakat Membuat Bio Pori

Pasangan calon Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti didampingi Calon Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin menghadiri Pendidikan politik bagi civitas akademika Soegijapranata Catholic University (SCU). Iswar menjelaskan, untuk mengurangi terjadinya--istimewa

SEMARANG, jateng.disway.id - Untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di Kota SEMARANG setiap tahunnya, calon Wakil Wali Kota SEMARANG, Iswar Aminuddin mengajak seluruh warga Kota SEMARANG memelihara lingkungan sebaik mungkin sebagai langkah awal antisipasi bencana banjir dan rob.

Selain itu Iswar juga mengajak masyarakat untuk membuat bio pori sebanyak mungkin di setiap rumah, khususnya di Semarang atas. Bio pori ini dapat sebagai wahana penyerapan air yang manfaatnya bisa memperbaiki kualitas air itu sendiri. Kualitas udara juga akan ikut meningkat seiring dengan benyaknya biopori serta dapat menyuburkan tanah. 

"Manfaat bio pori bisa memperbaiki kualitas air, udara, dan menyuburkan tanah sehingga bermanfaat pula untuk pertanian. Maka kami mengajak seluruh warga memelihara lingkungan dengan membuat bipori terutama bagi warga semarang atas," ujarnya, saat menghadiri Pendidikan politik bagi civitas akademika SCU, Rabu, 23 Oktober 2024.

Untuk banjir di Kota Semarang sering terjadi antara bulan Desmber sampai Januari. Banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai di bagian hulu karena alihfungsi lahan membuat beban Kota Semarang sangat besar.

BACA JUGA: Empat Partai Non Parlemen di Semarang Deklarasi Dukungan untuk Paslon Agustina-Iswar

BACA JUGA: Relawan Samudera Deklarasi dukung Pasangan Agustina-Iswar Aminudin

"Indeks kualitas lingkungan dan air kita sangat parah. Pengalihfungsian lahan di Semarang harus dibatasi agar kualitas lingkungan dan air terjaga," tuturnya.

Penggunaan air tanah secara massif baik oleh industry maupun masyarakat membuat muka tanah Semarang makin turun. Selaihn itu, penambahan rumah tinggal warga juga membuat pengalihfungsian lahan semakin masih dan mempersempit ruang hijau. 

"Kedepan, bangunan vertikal harus diutamakan sembari melakukan reboisasi serta melebarkan kapasitas sungai. Hanya saja kami membutuhkan anggaran yang sangat besar," paparnya.

Terkait rob, Iswar mengatakan bahwa Pembangunan jalan tol Semarang–Demak yang sekaligus menjadi tanggul laut adalah sebuah Solusi. Di ruas tol yang masuk wilayah Semarang akan dibangun embung seluas 250 hektar yang bisa digunakan sebagai tempat wisata serta budi daya ikan.

BACA JUGA: Antisipasi Banjir, KAI Daop 4 Semarang Siapkan 16 Pompa Air

BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Pemkot Keruk Kali Tambi Genuk

"Pembangunan tol semarang demak adalah Solusi untuk mencegah terjadinya rob. Persoalannya ada dua, kalau rob akibat penurunan muka tanah 10 cm pertahun karena tanah Semarang tersusun dari aluvial serta pengambilan air tanah yang berlebihan," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: