SEMARANG, diswayjateng.id - Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dinas Pemadam Kebakaran mulai membersihkan sisa banjir yang mengenangi pemukiman warga di Rw 9, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang jebol pada Rabu, 11 Desember 2024 pukul 18.00 wib.
Jebolnya tanggul drainase sepanjang 15 meter ini disebabkan karena tidak kuatnya menampung debit hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak siang hari.
Akibat tanggul jebol ini membuat banjir menggenangi 4 Rt di wilayah Rw 9, Kelurahan Meteseh hingga ketinggian mencapai 1 meter. wilayah yang tergenang yakni Rt1, 2, 3 dan 8.
Ketua Rw9, Nuryanto menjelaskan, tanngul tersebut memang dibangun oleh pengembang cluster Dahlia agar air dari drainase di samping tidak meluap ke wilayah perumahan, sekaligus sebagai pembatan antara perumahan perumahan dan kawasan kampung.
BACA JUGA: Diguyur 5 Jam, Puluhan Rumah Warga Meteseh Terendam Banjir
BACA JUGA: Tanggul Sungai Nglegong Jebol, Kawasan Banyubiru Diterjang Banjir
“Disamping tanggul itu memang drainase warga, karena debit air hujan yang cukup besar jadi tanggul yang ada di Cluster Dahlia tidak kuat menahannya,” jelas Nuryanto, Kamis, 12 Desember 2024.
Ia menceritakan, hujan air itu meluap ke kawasan pemukiman sekitar pukul 18.00 wib. Dan saat jebol air langsung masuk ke area perumahan dan perkampungan di 4 rt di wilayah Rw 9.
“Yang terkena dampak besar ya RT 8, karena tanggulnya terletak di cluster Dahlia ini. Tapi Rt1 dan 2 juga cukup parah,” katanya.
Dari kejadian ini beberapa warga di Cluster Dahlia terpaksa diungsikan di rumah singgah di perumahan tersebut, yang posisinya cukup tinggi. Sedangkan untuk warga di Rt 2 dan 1 mengungsi di rumah warga yang tidak terkena banjir.
BACA JUGA: Tuntang, Bawen, Ambarawa Hingga Banyubiru Rawan Bencana Banjir, Ini Kata Bupati Semarang
BACA JUGA: Banjir di Wonosobo, Jalan Wonosobo-Dieng dan Tujuh Rumah Sempat Terendam
Nuryadi mengatakan, banjir mengalami surut sejak pukul 12.00 malam, dengan dikerahkannya bantuan 4 pompa dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.
“Airnya surut sudah malam, itupun dibantu dengan 2 pompa dari BPBD dan 2 pompa dari Warga,” jelasnya.
Menurutnya, wialayah Rw 9 Meteseh ini memang sering menjadi langganan banjir, namun banjir ini yang paling parah.