“Disini sering banjir, tapi ini yang paling parah,” katanya.
Menurut ketua Rt8 Rw 9, Sutrisno menyampaikan, hampir seluruh warganya di Cluster Dahlia ini terendam banjir.
Sebanyak 45 KK di perumahan tersebut terendam banjir setinggi 1 meter.
Sutrisno mengaku, sudah memperkirakan hal ini akan terjadi, karena debit sungai Seketak sudah mulai naik.
"Saya menyambungkan dari CCTV sungai Seketak ini sudah mulai naik, sehingga untuk pembuangan saya tutup pakai dop. Karena kita antisipasi sudah lama, saat sungai sudah mulai naik saluran kita tutup," jelasnya
Ia menerangkan, selama ini di Cluster Dahlia sering mengalami banjir, namun hanya sebatas mata kaki.
“Disini sering banjir, paling hanya sebatas mata kaki, makanya kita antisipasi dengan menutup saluran pembuangan dengan dob sehingga air dari sungai tidak masuk,” jelasnya.
Dari kejadian banjir yang menggenangi perumahan yang masih dalam izin pengembang ini warga Rt8 diungsikan di rumah transit atau gedung serbaguna.
“Tadi malam ada 4 keluarga yang tinggal di rumah transit, karena kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk ditiduri lagi,” ujarnya.
Bantuan dari BPBD Kota Semarang berupa rumah pompa dan dapur umum yang diberikan pada saat kejadian. “Alhamdulilah tadi malah kita memanggil BPBD Kota Semarang dapat bantuan pompa air dan dapur umum, karena kejadian pas dengan jam makan malam dan sebagian kompor warga tidak bisa digunakan karena kena banjir,” terangnya.
Saat ini bantuan datang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk penanganan darurat dengan karung dan pasir.
“Langkah selanjutnya, ini dapat bantuan dari BBWS Pemali Juana untuk penanganan tanggul sementara dengan karung berisi pasir, nanti kita akan dipertemukan dengan pengembang terkait solusi yang baik untuk mengatasi banjir ini,” tutup Sutrisno.