Tanggul Sungai Nglegong Jebol, Kawasan Banyubiru Diterjang Banjir

Tanggul Sungai Nglegong Jebol, Kawasan Banyubiru Diterjang Banjir

DIKERAHKAN : Alat berat dikerahkan untuk melakukan pengerukan saluran air pasca tanggul Sungai Nglegong yang jebol. Foto : Nena Rna Basri--

Salatiga, diswayjateng.id - Tanggul Sungai Nglegong, Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang jebol sepanjang kurang lebih 15 Meter, Selasa 10 Desember 2024 malam.

Akibat tanggul Sungai Nglegong yang jebol, nyaris seratus rumah di kawasan Banyubiru diterjang banjir setinggi kurang lebih 50 centimeter.

Kondisi ini dikarenakan hujan mengguyur kawasan Banyubiru, Salatiga dan sekitarnya sejak pagi hingga malam hari.

Hingga Rabu 11 Desember 2024, personil gabungan berupaya keras evakuasi warga maupun penanggulangan sementara di Dusun Ngendo, Kecamatan Banyubiru.

BACA JUGA: Tuntang, Bawen, Ambarawa Hingga Banyubiru Rawan Bencana Banjir, Ini Kata Bupati Semarang

BACA JUGA: PNM Peduli Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pekalongan

Wakapolres Semarang Kompol Fandy Setiawan SH. SIK. MH., datang langsung memantau kondisi banjir  menerangkan pihaknya bersama sejumlah pihak terkait melakukan pembuatan tanggul darurat.

"Bersama jajaran TNI-POLRI, BPBD, BWWS, BKSDA, PU, PMI, Damkar dan relawan akan melakukan pembuatan tanggul darurat. Dengan menggunakkan alat yang telah disediakan pada masing masing instansi," ungkap Wakapolres Semarang Kompol Fandy Setiawan, Rabu 11 Desember 2024.

Wakapolres Semarang kembali menyampaikan sampai saat ini jajaran Polres Semarang bersama TNI, BPBD, PMI Kab. Semarang dan relawan sedang melakukan evakuasi warga.

Termasuk, upaya penanggulangan sementara di Dusun Ngendo Kecamatan. Banyubiru, Kabupaten.

BACA JUGA: Pompa Kurang Maksimal, Kecamatan Genuk Masih Tergenang Banjir

BACA JUGA: Cerita Pilkada 2024, Nayla Rela Terjang Banjir Seperut Demi Bisa Nyoblos Paslon Walikota Pekalongan

"Bersama jajaran TNI, BPBD, relawan, dan PMI kami masih melaksanakan evakuasi di lokasi kejadian banjir bandang ini. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam penanganan jebolnya tanggul ini kami berkoordinasi bersama pihak terkait," terang dia.

Wakapolres Semarang mengantongi data sekitar 72 rumah dengan 90 KK terendam air dengan kedalaman 30 Cm hingga 50 Cm.

''Ada 90 KK yang menghuni 72 rumah terendam air dengan kedalaman 30 Cm hingga 50 Cm. Sementara, warga yang mengungsi terdapat 7 KK yang saat ini sudah berada di rumah saudaranya yang juga terdampak namun dengan ketinggian kurang dari 30 Cm," kata Wakapolres Semarang Kompol Fandy Setiawan.

Pihaknya mengkonfirmasi adanya berita yang beredar tentang adanya korban jiwa anak-anak terhanyut, dibantah Wakapolres Semarang.

BACA JUGA: Guna Minimalisir Rob dan Banjir, Pemkot Semarang Tanam 400 Bibit di Area Sheet Pile Tambakmulyo

BACA JUGA: Terdampak Banjir, KPU Kota Pekalongan Relokasi 2 TPS Wilayah Pasirkratonkramat

"Kami menegaskan, bahwa tidak benar ada korban jiwa anak-anak terhanyut. Ada 2 orang remaja yaitu Ardi (20), dan Yuni (20) yang terseret arus saat tanggul jebol. Namun keduanya hanya mengalami luka ringan, dan sudah mendapat perawatan di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Saat ini pun yang bersangkutan kondisinya sudah membaik," tambah Kompol Fandy.

Pihaknya berharap cuaca segera kondusif, sehingga dampak akibat banjir bandang ini tidak meluas. Sehingga penanggulangan banjir bisa ssgera terselesaikan

Sementara, Kabid Kedaruratan Logistik dan Rehab Rekon BPBD Kab. Semarang Mediarso Tri Soelestiyo S.S., menyampaikan ratusan personel baik dari BPBD dan relawan dari Kab. Semarang, maupun Kota Salatiga siap dikerahkan dalam proses penaggulangan jebolnya tanggul.

Termasuk, menyiapkan dapur umum hingga sarana air bersih sudah siap untuk digunakan.

BACA JUGA: Atasi Banjir dan Rob di Semarang, Iswar Ajak Masyarakat Membuat Bio Pori

BACA JUGA: Pompa Kurang Maksimal, Kecamatan Genuk Masih Tergenang Banjir

"Untuk kegiatan pada Rabu 11 Desember 2024, baik penanganan korban maupun petugas yang bertugas untuk perbaikan tanggul sudah disiapkan. Serta, menyiapkan dapur umum hingga sarana air bersih,"  imbuhnya.

Sejak Selasa malam, 1 unit Eskavator dikerahkan untuk melakukan pengerukan saluran air. Sehingga dampak dari luapan air sungai Nglegong tidak meluas hingga ke wilayah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: