"Menurut pengalaman kami di Kompolnas, ekshumasi tidak bisa satu atau dua hari selesai, kalau cepat-cepat malah jadi aneh. Ada standar kerja dari Labfor dan forensik," katanya.
BACA JUGA:Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dibongkar, Ada Apa !
BACA JUGA:Remaja Pelaku Tawuran Dipertemukan Orang Tua, Pemkot Semarang Lakukan Pembinaan Terhadap Pelajar
Selama penyelidikan dari Kompolnasdam berupa rekaman video yang didapatkan dan keterangan dari keluarga maupun penyidik masih dalam koridor.
Choirul menegaskan apapun tafsir terhadap siswa yang paling utama adalah rekam jejak digital, karena itu sesuatu yang enggak mungkin bisa dirubah.
"Enggak mungkin bisa diubah rekam tidak digital, dari sekian rekaman yang ada kami cek semua secara detail, termasuk juga cara melihat momentum di videonya. Oleh karenanya itu kami pastikan, melihat dalam proses ketika kami bandingkan dengan kerjaan kerjaannya teman-teman itu masih on the trek," jelasnya.
Kompolnas berpesan kepada Polres maupun Polda untuk memperlakukan kasus dengan penyelidikan secara ilmiah. Cek CCTV dan keakuratan dan sumber informasi.
"Kami berharap publik khususnya untuk Jawa Tengah, lebih baik diawasi tapi salah satu yang paling penting kita kembalikan kepada sesuatu yang sudah ada yakni videonya atau rekam jejak digital dengan cara itu akan membuat kita semakin lama semakin objektif,"katanya.
"Dan teman-teman di Kepolisian juga tidak bisa menghindar dengan itu, makanya harapannya memang pendekatannya ya dengan ilmiah," tutupnya