DEMAK, diswayjateng.id - Siklus banjir rob yang melanda pesisir Demak dalam kurun waktu 15 tahun belakang selalu menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat pesisir Demak. Masyarakat pun seperti mendapatkan pilihaan antara harus selalu mrninggikan rumah atau relokasi karena wilayahnya tenggelam.
Salah satu dari masyarakat yang masih gigih berada di wilayah pesisir Demak dengan selalu menghadapi ancaman adalah Masrukan, seorang nelayan dari Desa Purworejo, Bonang, Demak yang mendedikasikan diri merawat mangrove yang membentang diwilayahnya sebagai sabuk pantai
"Aktifitasnya ya itu merawat mangrove, itu wis. Pokoknya sudah tidak nyaman lah semenjak ada rob itu. Rumah-rumah itu kalau ada rob airnya menenggelamkan rumah itu sampai segini pak, (sedada orang dewasa -red) susah pokoknya susah," cerita Masrukan kepada diswayjateng.id, Minggu 13 oktober 2024.
Tentang aktivitasnya tersebut, Ia pun bercerita bahwa mulai dari menanam mangrove hingga berkeliling meminotor pertumbuhan rerumpunan tanaman mangrove, memperbaiki letak mangrove yang mungkin terkena ombak dan semua perawatan mangrove lainnya Ia kerjakan disamping pekerjaan utamanya sebagai nelayan.
BACA JUGA:Rehabilitasi Pesisir oleh KKP, Kades Purworejo Minta Program Harus Berkelanjutan
BACA JUGA:Ketua DPRD Demak akan Tancap Gas Selesaikan Persoalan Pesisir
"Banjir rob yang semakin parah 10 tahun terakhir yang membuat saya jaga mangrove setiap hari, agar tumbuh lebat dan bisa jadi sabut pantai pesisir Demak," ucapnya.
Sementara itu, masalah yang kerap dihadapi dalam melakukan aktivitasnya adalah adanya musiman gelombang laut yang seringkali menerpa tanaman mangrove yang mulai tumbuh besar. Ia menyebut bahwa bila gelombang kuat datang sementara akar tidak kuat akan bisa tercabut dengan otomatis.
Ia melanjutkan, bahwa masyarakat pesisir Demak terkhusus Purworejo pun juga sudah sadar akan pentingnya merawat mangrove, karena juga bermanfaat sebagai tanggul dari tambak ikan yang dikelola masyarat pesisir Demak.
BACA JUGA:Lakukan Rehabilitasi Pesisir Demak, Menteri KKP: Ekosistem Sehat Mendukung Kesejahteraan
BACA JUGA:Warga Pesisir Jepara Resah Dampak Ekploitasi Pasir Laut
Ia pun juga mendukung adanya rehabilitasi dengan pengeloaan sedimen laut agar nelayan tak perlu boros BBM saat melaut karena terhalang oleh sedimentasi.
"Saat ini sedimentasi tinggi di tempat kami mangkal kapal menuju ke laut, sehingga harus muter, memakan waktu dan boros BBM. Maka kami harap agar sedimen dikeruk agar tidak dangkal lagi, sehingga nelayan di pesisir Demak produktif," pungkasnya.
Hutan mangrove di pesisir pantai Demak terus diupayakan kelebatannya, kendati demikian kerusakan yang terjadi pada mangrove yang setengah tumbuh pun seringkali terjadi karena terjangan gelompang yang tinggi di pesisir pantura.