DISWAYJATENG, WONOSOBO - Universitas Pancasakti Tegal (UPS) resmi menerjunkan 107 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Bina Sakti (BDS) dan Program Bina Mandiri (BDM) Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 di Kabupaten Wonosobo. Prosesi penglepasan mahasiswa tersebut dilakukan di Kantor Bappeda Kabupaten Wonosobo.
Rektor UPS Dr Taufiqulloh MHum melalui Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPS Tofik Hidayat MEng mengatakan, 107 mahasiswa KKN tersebut diterjunkan di Kecamatan Wadasalintang, yang meliputi Desa Plunjaran, Somogede, Gumelar, Kalidadap, Kumejing, Ngaliyan, Sumbersari, Tirip, dan Trimulyo.
BACA JUGA:Peringati SBH, Puskesmas Kupu Kabupaten Tegal Adakan Donor Darah dan Bagikan Sembako
Tofik menjelaskan sinergi mahasiswa UPS dan Pemerintah Daerah Wonosobo akan fokus pada tiga program utama. Yakni penanggulangan stunting, penanganan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan partisipasi warga dalam pendidikan. Mahasiswa diinstruksikan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, dan menyusun rekomendasi untuk Pemerintah Daerah Wonosobo.
“Saya berpesan untuk menjaga nama baik almamater, akhlak, etika, dan adab kepada seluruh mahasiswa KKN,” ujar Tofik.
BACA JUGA:Ambil Bagian di Puncak Peringatan Hari Koperasi Tingkat Jawa Tengah
Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo Drs Supriyadi MM menyampaikan harapannya kepada mahasiswa UPS agar dapat turut serta dalam mensukseskan program Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Supri berharap KKN ini memberikan dampak riil bagi masyarakat, terutama dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting.
Supri meminta mahasiswa UPS melakukan identifikasi dan pemetaan masalah terkait berbagai problema di daerah KKN, terutama kemiskinan dan stunting. Hal tersebut diharapkan dapat mendasari program kerja kegiatan maupun inovasi yang akan dilaksanakan selama KKN. Sehingga memberikan dampak riil sebagai pijakan awal yang dapat digunakan masyarakat.
BACA JUGA:Disperintransnaker Fasilitasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri
“Kami juga berharap mahasiswa UPS dapat membantu dalam Gerakan Mayo Sekolah yang bertujuan menjaring anak-anak yang belum mendapat perhatian pendidikan,” ujar Supri.