Suasana Hangat saat Ganjar Pranowo Menemui Para Lansia di Panti Wreda

Sabtu 01-04-2023,07:49 WIB
Reporter : Rochman Gunawan
Editor : Rochman Gunawan

 

"Saya punya anak empat. Semua sibuk bekerja. Anak terakhir suka telepon kalau hari Sabtu. Tadi anak pertama baru saja jenguk ke sini meskipun cuma sebentar," ujar Supriati.

 

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, kunjungannya ke Panti Wreda Pengayoman itu merupakan yang kedua kalinya. Dalam pertemuan kali ini, dia merasakan kehangatan dan suasana kerinduan. Dari obrolan itu, Ganjar belajar bahwa tidak hanya sekadar berkunjung dan membantu tetapi bisa ikut merasakan perasaan orangtua itu juga penting.

 

"Sisi lain mereka kerasan tinggal di sini tapi menjadi terharu saja melihat punya adik, punya anak, dan dia rindu sekali sama anak. Pembelajarannya tidak hanya sekadar berkunjung, membantu, bukan itu tetapi kita bisa mengerti perasaan orangtua kita dan orangtua kita yang hari ini dirawat. Ini beliau-beliau yang merawat, jago-jago gitu. Sehingga kita bisa mendengarkan suasana batin, kerinduan pada keluarga, anak, agar kita belajar betapa pentingnya kita menghormati, merawat, dan menjaga orangtua," katanya.

 

Sementara itu, Manis selaku Pimpinan Panti Wreda Pengayoman mengatakan kunjungan dari Ganjar Pranowo sangat penting bagi oma-opa di panti. Sebab lansia juga membutuhkan orang selain keluarga atau saudara mereka. Apalagi orang tersebut mau mendengarkan ketika mereka bercerita.

 

"Kehadiran Pak Ganjar di tempat ini pun banyak dirindukan, karena orang nomor satu di Jawa Tengah. Saya senang sekali, karena buat mereka itu yang istimewa ya. Kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah dan bisa bicara langsung. Menurut saya, Pak Ganjar itu merakyat sekali. Jadi ketika oma-opa ditanya itu siapa, mereka bisa langsung menjawab itu Pak Ganjar," ujarnya.

 

Manis menambahkan, saat ini di Panti Wreda Pengayoman dihuni oleh 49 lansia. Usia lansia yang dirawat di tempat itu sekitar 60 tahun ke atas. Di panti, para lansia itu mendapatkan pelayanan yang baik. Pada pagi hari, mereka diajak olahraga, kemudian beribadah, hingga aktivitas lain seperti menonton televisi, berita, baca koran, dan lainnya.

 

"Mereka di tempat ini oma-opa sering nonton televisi, nonton berita, terus membaca koran, koran satu itu bisa muter. Paling lama di sini, ada yang sampai 18 tahun dan yang paling tua itu 98 tahun,"katanya.

Kategori :