Anggaran MBG Telat, SPPG Kroyo Sragen Sempat Hentikan Layanan
Pemilik SPPG Kroyo saat meninjau dapur MBG yang sempat terhenti selama dua hari. (mukhtarulhafidh/diswayjateng.com)--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.com
SRAGEN, diswayjateng.com - Layanan Makanan Bergizi (MBG) yang diselenggarakan Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) Kroyo, Kecamatan Karangmalang, sempat terhenti selama dua hari, Senin dan Selasa, (8-9/12).
Akibatnya, 2.292 penerima manfaat dari jenjang TK/KB, SD, SMP, hingga SMK di wilayah tersebut terpaksa tidak mendapatkan jatah makanan gratis.
Kepala SPPG Dapur Kroyo, Hanang Kurniadi Sri Atmojo, membenarkan penghentian sementara tersebut. Ia menjelaskan, layanan baru kembali normal pada Rabu (10/12) ini. "Selama dua hari, Senin dan Selasa, kami tidak mengirim/melayani MBG ke sekolah-sekolah. Hari ini, Rabu, sudah ada pelayanan kembali seperti semula," ujar Hanang saat dikonfirmasi.
Menurut Hanang, penyebab utama mandeknya layanan ini adalah keterlambatan dana turun dari pusat, atau BGN.
"Sisa uang sudah habis, jadi kita terpaksa menunggu. Kami sudah mengajukan proposal untuk diajukan 12 hari ke depan," katanya.
Hanang mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama dapur SPPG Kroyo berhenti beroperasi sejak memulai layanan pada 27 Oktober lalu. Regulasi Anggaran Jadi Hambatan.
Dia menekankan mandeknya layanan ini bukan disebabkan oleh kelalaian dapur, melainkan terikat ketat pada petunjuk teknis yang ada. "Soal petunjuk teknis, pihak dapur memang tidak diperbolehkan menalangi dahulu. Kalau anggaran habis, memang aturannya harus tutup dulu," tegas Hanang.
Selain SPPG Kroyo, Hanang menyebutkan bahwa ada SPPG lain di Karangmalang yang juga tidak melayani sejak Jumat pekan lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah keterlambatan dana ini mungkin bersifat lebih luas.
Dia juga menekankan pihak SPPG telah menginformasikan penghentian layanan kepada sekolah-sekolah. Agar informasi itu segera diteruskan kepada para wali murid.
Lantas mengenai jadwal libur semester, layanan MBG akan disesuaikan dengan kebijakan sekolah. "Kita tergantung pada pihak sekolah. Kalau sekolah berkenan memberikan makanan pada liburan, pihak dapur ya harus siap. Kalau tidak, ya dapur libur juga," jelas Hanang.
Namun, Hanang menekankan bahwa layanan untuk kelompok lain, seperti balita dan Ibu Menyusui (Busui), tidak boleh berhenti atau ikut libur. "Pelayanan tidak bisa berhenti ikut libur," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SDN Kroyo, Didik Prihantoro, membenarkan adanya edaran mengenai pengiriman MBG yang dihentikan sementara beberapa waktu lalu. Pihaknya langsung bertindak cepat menyampaikan informasi tersebut kepada orang tua siswa.
"Saat ada pemberitahuan tidak dikirim MBG, kita sampaikan ke orang tua. Tujuannya biar ada antisipasi, entah itu membawa bekal dari rumah atau menambah uang saku siswa," terang Didik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
