Entaskan Ratusan Anak Putus Sekolah
KALKULASI - Plt Kabid Dikmas Dinas Dikbud merinci keikutsertaan program anak putus sekolah diruang kerjanya.Foto:Hermas Purwadi/diswayjayeng.id --
SLAWI, diswayjateng.id - Keseriusan Pemkab Tegal melalui Dinas Dikbud untuk mengentaskan angka anak putus sekolah terus dilakukan. Setidaknya untuk tahun 2025 tercatat 415 anak putus sekolah yang diikutkan program kejar paket A dan B.
Plt Kepala Dinas Dikbud,
Kabupaten Tegal Winarto SE MM melalui Plt Kasi Dikmas Ibnu Khakim menyatakan, sejak digulirkannya program Yuh Sekolah Maning di tahun 2019, hingga saat ini total ada kurang lebih 360 anak putus sekolah yang berhasil dientaskan atau setara dengan 57 persen. "Untuk program pengentasan anak putus sekolah tahun ini kami menggandeng 15 PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) yang ada di Kabupaten Tegal," ujarnya, Senin (13/102025).
Setiap anak yang mengikuti program ini akan mendapatkan alat tulis, seragam, tas, dan sepatu. " Program pengentasan anak putus sekolah ini menyisir anak yang tidak sekolah dan anak yang putus sekolah," cetusnya. Dimana sasaran program ini membidik anak usia 7 hingga 15 tahun. Ditegaskan bila di tahun 2018, anak putus sekolah tertangani di pendidikan formal, sejak tahun 2019 hingga 2024 diarahkan ke pendidikan non formal atau kejar paket.
Pada tahun 2019, sambung dia, dari target paket A sebanyak 452 orang tercapai 341 orang. Kemudian paket B dari target 917 orang terealisasi 796 orang.. Sementara itu pada tahun 2020, target paket A sebanyak 298 orang terealisasi 99 orang, untuk paket B 706 orang terealisasi 306 orang. "Berlanjut di tahun 2021, paket A target 335 orang terealisasi 83 orang dan paket B target 778 orang terealisasi 395 orang. Untuk tahun 2022 paket A kita target 240 orang terealisasi 109 orang dan paket B target 570 orang terealisasi 258 orang," ungkapnya.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Mendalam bagi Kepala Sekolah dan Guru
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Sosialisasi dan Koordinasi Sulinjar
Pada tahun 2023, pihaknya memasang target global 600 orang baik untuk kejar paket A maupun B, dan terjaring 536 siswa. Dia menyatakan melalui pendataan anak putus sekolah ini diharapkan anak usia 7 hingga 15 tahun agar kembali ke sekolah melalui program pendidikan kesetaraan kejar paket A dan paket B.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: