Jembatan Pendek di Kebandingan Tegal Nyaris Ambruk, Warga Desak Perbaikan
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, Nurul Fajrin, menggelar reses masa persidangan I tahun 2025–2026 di Dapil IV, Jumat (21/11).-Yeri Noveli-
KEDUNGBANTENG – Sebuah jembatan sungai di Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, kini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Jembatan pendek yang menjadi akses penghubung antar-desa itu nyaris ambruk karena struktur yang sudah rapuh dan permukaan yang terlalu rendah.
Jembatan tersebut menghubungkan Desa Kebandingan dengan Desa Margamulya bahkan menjadi jalur penting menuju pusat pemerintahan di Kecamatan Kedungbanteng. Selain itu, jalur Kebandingan–Kedungbanteng juga menjadi rute alternatif dari Pangkah menuju wilayah Suradadi dan Warureja.
Kondisi memprihatinkan itu mencuat saat anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, Nurul Fajrin, menggelar reses masa persidangan I tahun 2025–2026 di Dapil IV yang meliputi Kecamatan Kedungbanteng, Tarub, dan Pangkah, Jumat 21 November 2025. Reses tersebut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, serta para konstituen.
BACA JUGA:Warga Sidaharja Tegal Keluhkan Jalan Rusak dan Minim PJU, DPRD Janji Kawal Hingga Terealisasi
BACA JUGA:Kasus TBC Mengkhawatirkan, DPRD Tegal Desak Sosialisasi Dimassifkan
Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan keresahan mereka. Pasalnya, jembatan yang sangat pendek itu selalu terendam saat curah hujan tinggi. Arus sungai yang deras membuat jembatan bergetar sehingga warga takut melintas.
“Kalau hujan deras, air langsung menutup permukaan jembatan. Motor saja tidak berani lewat, apalagi mobil. Kami hanya berani melintas kalau cuaca benar-benar cerah,” ujar Udin, salah satu warga Desa Kebandingan, dalam reses tersebut.
Dia mengaku khawatir jika suatu saat jembatan tersebut benar-benar ambruk karena setiap kali sungai meluap, alas jembatan tidak terlihat sama sekali. Padahal jembatan ini menjadi akses vital untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, pertanian, dan kesehatan bagi masyarakat Kebandingan, Margamulya, dan desa di sekitarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Nurul Fajrin membenarkan bahwa kondisi jembatan memang sudah sangat memprihatinkan.
“Permukaan jembatan terlalu pendek sehingga kerap terendam saat air sungai meluap. Ini sangat berbahaya karena jembatan itu setiap hari dilewati warga,” jelasnya.
BACA JUGA:DPRD Tegal Usul Ranperda Infrastruktur Jalan Berkelanjutan
BACA JUGA:DPRD Desak Pemkab Tegal segera Benahi SDN Timbangreja 2
Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada dinas terkait agar segera dilakukan peninggian jembatan dan perbaikan struktur secara menyeluruh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
