Sinden dan Gamelan Bergema di Sekolah, Ratusan Siswa SMPN 4 Batang jadi Pemain Ketoprak

Sinden dan Gamelan Bergema di Sekolah, Ratusan Siswa SMPN 4 Batang jadi Pemain Ketoprak

Penampilan siswa SMPN 4 Batang saat bermain ketoprak, 31 Mei 2025--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

BATANG, diswayjateng.id - Suara gamelan merambat pelan dari halaman SMPN 4 BATANG, memecah pagi Sabtu yang biasanya sepi dengan alunan khas Jawa.

Namun pagi itu, 31 Mei 2025, sekolah pusat Batang Kota berubah menjadi panggung kebudayaan yang hidup.

Festival Karya dan Budaya III kembali digelar, membuktikan konsistensi SMPN 4 Batang dalam menanamkan cinta budaya kepada siswa.

Bukan sekadar seremoni, festival ini merupakan ujian praktik siswa kelas 9 SMPN 4 Batang untuk mata pelajaran seni budaya.

BACA JUGA: Petani Gringsing Batang Perangi Tikus Sawah Pakai Asap Belerang

BACA JUGA: Syarat Baru Penerimaan Siswa Baru di Batang, Tak Bisa Lagi Akali KK, Verifikasi Ketat Menanti

Semua siswa wajib ambil bagian—mulai dari memilih lakon ketoprak, menyusun naskah, hingga memainkan gamelan dan menyanyi sebagai sinden.

"Ada tujuh kelas, setiap kelas tampil 40 menit, dan semuanya hasil kerja anak-anak sendiri," ujar Sri Mulyatnoala, Kepala SMPN 4 Batang.

Peran guru hanya memfasilitasi, bukan mengarahkan sepenuhnya.

Gamelan ditabuh oleh 14 siswa, empat hingga lima orang menjadi sinden, dan sisanya melakoni cerita rakyat yang dipilih.

BACA JUGA: 94 Motor Terjaring, Satlantas Batang Hadiahi Cokelat dan Tilang Sekaligus

BACA JUGA: Digeruduk Warga, BRI Batang Janji 2 Minggu Rampungkan Tuntutan Nasabah

Semua disampaikan dalam Bahasa Jawa, termasuk pranatacara dari kelas 7 dan 8. Menurut Sri, 90 persen pelajaran seni budaya kelas 9 adalah praktik, sisanya teori.

Jadi, Festival Karya dan Budaya ini bukan sekadar ajang unjuk gigi, tetapi bagian kurikulum yang membentuk karakter dan rasa cinta budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: