UKSW Diterpa Gelombang Demo Besar-besaran, Ini Tuntutan Mahasiswa dah Dosennya FTI, FH dan Fakultas Teologi

MEMBENTANGKAN : Para mahasiswa dan dosen FTI UKSW membentangkan spanduk menuntut perbaikan fasilitas saat unras di Jalan Kartini, Salatiga, Senin 5 Mei 2025. Foto : Nena Rna Basri--
SALATIGA, diswayjateng.id - Ribuan Mahasiswa dan dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga turun ke jalanan protokol di Salatiga, Senin 5 Mei 2025.
Membentangkan spanduk beragam tuntutan, para pedemo menuntut adanya transparasi Rektor UKSW Prof Intiyas Utami untuk sejumlah point diantaranya terkait anggaran dikelalo Rektorat.
Ribuan mahasiswa dan dosen ini menyampaikan tuntutannya di dua titik berbeda.
Dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menggelar unjuk rasa dj Jalan Kartini, Salatiga. Sementara, Fakultas Hukum (FH) dan Teologi menggelar aksi di Jalan Diponegoro, Salatiga.
BACA JUGA: Jokowi Tanggapi Usulan Pemakzulan Gibran Sebagai Aspirasi di Negara Demokrasi
BACA JUGA: Korban TPPO Minta Keadilan, Dijanjikan Kerja Ke Korea Fakta Dipaksa Tour Moge
Tiga fakultas besar ini menuntut hak yang sama yakni peningkatan fasilitas perkuliahan, transparansi dari Rektorat dan penolakan pergantian Dekan FH UKSW.
Kelompok pedemo mengenakan kaus berwarna biru sebagai identitas FTI UKSW. Sedangkan, para pedemo dari FH dan Fakultas Teknologi mengenakan atasan putih.
Gelombang unjuk rasa ini sebenarnya telah terjadi sajak pekan lalu tepatnya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025. Namun, awal pekan ini menjadi puncak dengan masa yang lebih besar.
Dari pantauan, para pedemo dari kelompok FTI menuntut peningkatan fasilitas perkuliahan.
BACA JUGA: Bupati Pemalang Serahkan SK CPNS di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Membawa spanduk dan mobil yang dilengkapi sound system, massa melakukan orasi sambil berjalan kaki menuju kampus di Jalan Kartini dari kampus di Jalan Diponegoro.
Koordinator aksi dari kelompok FTI Dekan FTI Prof. Danny Manongga, mengungkapkan fakta dan kondisi FTI sesungguhnya.
"Fasilitas yang ada saat ini tidak memadai untuk menunjang perkuliahan. Kita fakultas besar, menyumbang banyak pendapatan. Tapi yang ada saat ini, fasilitas internet saja amburadul," kata Danny Manongga, sambil meneriakan sejumlah orasi.
Ia juga mengungkap, banyak usulan kegiatan dan peningkatan fasilitas yang diajukan fakultas, termasuk rencana promosi tak disetujui alias dicoret oleh Rektor.
Sikap Rektor ini dinilainya sangat arogan sehingga menciptakan keresahan di kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik.
BACA JUGA: Hardiknas, Bupati Ajak Masyarakat Kabupaten Pemalang Bangun Pendidikan Bermutu
BACA JUGA: Semarang Night Carnival 2025 Meriah, Ribuan Warga Padati Jalan Pemuda Kota Semarang
"Kami (FTI) ini dijadikan sapi perah oleh pimpinan melalui tindakan penggunaan anggaran yang tidak berpihak pada sivitas akademika FTI UKSW," paparnya.
Lebih lanjut, Danny meminta pimpinan UKSW untuk menghentikan tindakan arogansi dan membina komunikasi yang baik.
Ia juga menekankan perlunya revitalisasi fasilitas di FTI, pengelolaan keuangan yang berpihak pada kepentingan sivitas akademika, serta pengelolaan beasiswa yang transparan dan adil.
Di tempat yang sama, Ketua Senat Mahasiswa FTI UKSW Klemens Imanuel menyebut FTI sebagai fakultas dengan mahasiswa terbanyak namun kondisinya sangat tidak memadai.
Aksi yang sama di tempat terpisah digelar mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum UKSW.
para demonstrasi kembali membentangkan spanduk putih dengan tulisan "May Iustitia Day" Day". Yang artinya, secara harfiah berarti "Hari Mei Keadilan."
Aksi ini juga menyedot perhatian keluarga besar Kampus Indonesia Mini mengingat unjuk rasa damai ini berlangsung di area kampus.
BACA JUGA: Lelang Proyek Belum Dibuka, Kontraktor Gigit Jari
BACA JUGA: Antusias Bentuk BUMDesma Pangkah Kabupaten Tegal
Para mahasiswa dan dosen kembali menyuarakan ketidakpuasan atas pergantian dekan dan jajarannya yang dilakukan oleh Rektor UKSW, sama halnya dilakukan tepat di Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei lalu.
Ratusan pedomo menyuarakan kesewenang-wenangan Rektorat.
Salah satunya, menolak pergantian dekan. Mereka menilai, pergantian dekan FH UKSW cukup berdampak pada perkuliahan karena yang merasakan adalah mahasiswa.
"Karena itu kami menolak pergantian dekan dan akan berjuang agar mereka dikembalikan ke jabatannya," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: