Parade Seni Budaya 2025 di Grobogan Menjadi Panggung Kebangkitkan Kebudayaan Daerah

Parade Seni Budaya 2025 di Grobogan Menjadi Panggung Kebangkitkan Kebudayaan Daerah

Salah satu peserta menampilkan tari kreasi dalam acara Parade Seni Budaya 2025 di Alun-Alun Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, belum lama ini. (Dok. Protkompim Setda Grobogan/diswayjateng.id)--

GROBOGAN, diswayjateng.id - Sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan, pemerintah setempat gelar Parade Seni Budaya di Alun-alun Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, belum lama ini.

Meski suasana terik menyengat, tetapi tak sedikitpun menyurutkan semangat ribuan warga yang memadati kawasan Alun-Alun Purwodadi.

Parade ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo, dan tahun 2025 ini menampilkan seni tari kreasi 20 peserta yang terdiri dari delapan peserta pendukung serta 12 peserta inti dari pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Grobogan.

Mereka pun tampil memukau dengan kostum warna-warni, koreografi yang energik, hingga iringan musik yang memadukan unsur antara tradisional dan kekinian. Terutama penampilan 12 peserta inti, mampu memanjakan mata warga yang hadir menyaksikan parade tersebut.

Para peserta tampak bersemangat dengan berlenggak-lenggok di karpet merah yang digelar di jalan beraspal. Mereka ingin menjadi yang terbaik dari peserta lainnya untuk memenangkan perlombaan dalam parade budaya itu.

Beberapa penampilan yang mencuri perhatian antara lain parade kostum wayang kontemporer, tarian tradisional energik dengan kolaborasi musik etnik yang menarik, hingga tarian goa lawa dan macan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Grobogan Wahono mengatakan, parade budaya ini tak hanya untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Grobogan, tetapi juga bisa menjadi panggung kebangkitkan kebudayaan daerah yang merupakan Program 100 Hari Bupati Grobogan.

Wahono menyampaikan, kreativitas dan orisinalitas menjadi dua kata kunci dalam penilaian parade budaya 2025. Tantangan tersebut berhasil dijawab oleh para peserta yang menampilkan beragam konsep unik. Termasuk juga menggabungkan nilai-nilai budaya yang inovatif.

"Kriteria penilaian adalah kreativitas dan orisinalitas dari mereka, baik itu musik, tarian, dan tentu saja inovasi yang mereka usung," tuturnya.

Meski hanya berlangsung beberapa jam, parade budaya ini menyisakan pesan yang kuat, yakni seni dan tradisi Kabupaten Grobogan tak akan punah selama masih ada ruang berkreasi.

Wahono berharap para generasi muda mampu menjaga hingga melestarikan budaya di Kabupaten Grobogan yang adi luhung. Harapannya, agar kesenian dan budaya lokal bisa terus hidup dan lestari.

"Dan generasi mudalah yang menjadi penerusnya" pungkas Wahono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: