Satu Dekade, 1001 Pendaki Tanam Pohon Relawan Salatiga Peduli

Satu Dekade, 1001 Pendaki Tanam Pohon Relawan Salatiga Peduli

MENYAMPAIKAN : PJ Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat menyampaikan pesan kepada relawan Salatiga Peduli di tengah peringatan 1 Dekade 1001 Tanam Pohon di Mini Theater Bung Karno DPRD Kota Salatiga, Jumat 10 Januari 2025. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Di tengah peringatan 1 Dekade 1001 Pendaki Tanam Pohon, Pj Wali Kota Salatiga melontarkan ajakan peduli terhadap hal mendasar di internal Kota Salatiga.

"Kita kadang beranggapan peduli, tetapi dalam beberapa hal yang sangat mendasar itu kita malah tidak peduli. coba saya tanya nih Salatiga itu kota tertua kedua di Indonesia ya betul 'nggak'. Dulu kawasannya namanya apa pada waktu jadi kota tertua itu, namanya apa. Sudah Salatiga belum, nah yang seperti ini kadang kita kurang peduli," ungkap Pj Wali Kota Salatiga di Mini Theater Bung Karno DPRD Kota Salatiga, Jumat 10 Januari 2025.

Turut hadir Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Harris, perwakilan Konservasi Gunung Merbabu serta sejumlah komunitas lainnya di Salatiga.

Disampaikan Yasip Khasani, selama hampir 14 bulan ia memimpin Salatiga banyak menemukan persoalan yang terkadang dapat dilakukan warganya namun karena kurang peduli akhirnya meminta bantuan dinas terkait.

BACA JUGA: Program Tanam Jagung Sejuta Hektar Mulai di Siapkan Polres Sragen

BACA JUGA:Tidak Ada Kenaikan Retribusi Pasar di Kabupaten Tegal


"Berbicara resapan. Punya kita (wilayah Salatiga) dioptimalkan. Di Gunung Merbabu resapannya bagus, airnya bagus tapi di sini (Kota Salatiga) kalau hujan itu banjir, ironis. Sampai-sampai akhirnya saya minta BPBD menyediakan penampung air dan alat penyedot air jika ada rumah yang banjir. Mita selesaikan masalah kita, ini kenyataan," paparnya.

Contoh lain, saat ada ranting pohon patah bukan penduduk sekitar tidak langsung membersihkan tapi telepon ke BPD untuk membersihkan.

Bahkan sebuah kejadian sarang tawon ara ga juga harus meminta bantuan BPBD yang membersihkan.
"Nanti lama-lama kucingnya masuk got minta tolong ke BPBD yang suruh ambil," sindirnya.

BACA JUGA: Ditanya Apakah Membaca Teks Saat Pidato Perdana, dr Robby Hernawan: Sudah Wali Kota 'ya' Menghafalkan 'dong'

BACA JUGA: Indonesia Gabung BRICS, Politisi PKS Muh Haris Sebut Dorong Transformasi Energi dan Investasi Berkelanjutan

Untuk itu, Yasip mengajak seluruh komunitas pecinta alam bersama-sama turut memperhatikan kondisi lingkungan Salatiga.

Meskipun ia sepakat tanam pohon memang penting apalagi adanya global warming (pemanasan global)
sehingga perlu melakukan urban Farming (kegistan bercocok tanam)
tapi bukan untuk pertaniannya melainkan lebih kepada tanaman penahan.

"Kita harus menghindari tanaman-tanaman yang memang justru menggerus dari ketahanan tanah," imbuhnya.

BACA JUGA: Pelaku Penipuan Tiket Piala AFF di Stadion Manahan Berhasil Ditangkap Polresta Solo

BACA JUGA: KPU Tetapkan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Terpilih

Pada akhirnya, Pj Wali Kota Salatiga meminta Salatiga Peduli pemperkaya dan memperbanyak jaringan dan menjadikan apa yang disampaikan sebagai referensi sehingga menjadikan relawan Salatiga Peduli ini menjadi lebih kuat.

"Terima kasih sekali lagi dan tetap jaga semangatnya, jaga ikhlasnya," sebut Yasip Khasani.

1 Dekade 1001 Pendaki Tanam Pohon
Sementara, Tri Sukrisdyanto selalu Ketua Panitia 1 Dekade 1001 Pendaki Tanam Pohon menuturkan momen ini sebuah rangkaian kegiatan setelah selama 10 tahun di Salatiga Peduli menanam di Gunung Merbabu.

BACA JUGA: Diduga Jadi Pengedar Sabu, Warga Mojosongo Dibekuk Polisi

BACA JUGA: Aksi Kamisan Kembali Digelar, Keluarga Korban Penembakan Gamma Tuntut Keadilan

"Dan kami sampaikan juga bahwa kegiatan ini bertujuan atas harapan nantinya tidak hanya di gunung tapi juga akan ada di Salatiga. Jadi kegiatan ini sebagai sebuah tindakan awal. Apalagi kemarin kami 'sowan' ke Pak PJ dan sangat luar biasa dukungannya," tuturnya.

Diharapkannya, melalui kegiatan dapat menjangkau siswa-siswi sekolah dan berbagai komunitas yang mungkin selama ini sudah bersama Komunitas Salatiga Peduli.

Ke depan, ajang sama tidak hanya berhenti selama 10 tahun ini. Sehingga, atas dukungan, support yang diberikan berbagai pihak Tri mengucapkan terima kasih.

"Kami siap bersinergi dengan kota Salatiga ataupun instansi-instansi terkait termasuk pihak Taman Nasional juga yang selalu memberikan izin dan mensupport kami," pungkasnya.

BACA JUGA: Pesan Pj Wali Kota Salatiga ke Robby-Nina Usai Ditetapkan KPU

BACA JUGA: Kondisi Jalan Rusak di Desa Plumbon Jadi Sorotan, Polres Batang Ambil Tindakan

Pada akhirnya, Tri berharap besar virus Salatiga Peduli tidak hanya sebatas untuk Kota Salatiga saja tetapi juga menjalar ke Kabupaten Semarang, Magelang dan daerah lain-lain.

Komunitas Salatiga Peduli
Hal senada disampaikan Ketua Komunitas Salatiga Peduli Ulin Tri Prasetyo Kun Wahyudim ia pun mengucapkan terima kasih serta support berbagai pihak dan telah membersamai selama 10 tahun ini Salatiga Peduli berdiri.

"10 tahu ini untuk bekerja bareng-bareng, untuk pelestarian barang-barang. Jadi tanpa teman-teman relawan enggak ada artinya dan tidak lupa dari pemerintah daerah yang support luar biasa terutama Pemkot Kota Salatiga," ucapnya.

BACA JUGA: Daerah Rawan Bencana Banjir, Bupati Demak akan Perbaiki Sistem Drainase dan Minta Warga Siaga Bencana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: