Daerah Rawan Bencana Banjir, Bupati Demak akan Perbaiki Sistem Drainase dan Minta Warga Siaga Bencana

Daerah Rawan Bencana Banjir, Bupati Demak akan Perbaiki Sistem Drainase dan Minta Warga Siaga Bencana

Daerah rawan bencana banjir salah satunya di desa Gebang, Kecamatan Bonang-Nungki Diswayjateng-

DEMAK, diswayjateng.id – Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana besar atau biasa disebut daerah rawan bencana terutama banjir, angin puting beliang dan tanah longsor, Bupati Demak meminta masyarakat untuk siap menghadapi bencana. Menurut dr. Eistianah, beberapa ancaman bencana di Kabupaten yang dipimpinnya tersebut diperparah atau berpotensi parah dengan topografi wilayah Demak yang rendah, lalu intensitas hujan yang tinggi dan adanya sedimentasi sungai serta minimnya kawasan hijau.

Untuk itu memang diperlukan mitigasi dan kesiapan matang bila bencana tersebut terjadi, serta memberikan sosialisasi pada masyarakat baik saat bencana terjadi atau untuk pencegahan agar bencana tersebut tidak terjadi.

”Kondisi ini memerlukan kesiapan matang, seperti perencanaan evakuasi, peningkatan fasilitas pengungsian, dan sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya pada diswayjateng.id usai melakukan talkshow di 104.8 FM RSKW, Kamis 9 Januari 2024.

"Pemkab juga sudah mengeluarkan SK darurat bencana yang ditetapkan pada 24 November 2024, dengan di keluarkannya SK darurat bencana saya harapakan ada kesadaran masyarakat secara luas bahwa siaga bencana suatu keharusan,” ucap Eistianah.

BACA JUGA:Pemkot Semarang Mantapkan Pengendalian Banjir, sebagai Pilar Utama Menuju Kota Berkelanjutan 2025

BACA JUGA:Minim Saluran Air, Desa Cangkring Kabupaten Tegal Langganan Banjir

Pihaknya menyampaikan bahwa sesuai dengan perkiraan BMKG curah hujan akan tinggi hingga akhir Februari 2025, sehingga antisipasi harus benar - benar dilakukan kejadian banjir yang membuat trauma masyarakat di tahun 2024 tidak terjadi di tahun 2025.mKesiapsiagaan sendiri menurut Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Demak Haris Wahyudi Ridwan, merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

"Jadi, Siaga Bencana dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil sebelum terjadinya bencana untuk mengurangi risiko, meminimalkan dampak, dan memastikan respon yang efektif," ucapnya.

"Siaga bencana sangat penting karena dapat membantu mengurangi risiko dan dampak bencana, serta mempercepat proses pemulihan," kata Haris.

Menurut Haris hal-hal yang perlu disiapkan untuk kesiapsiagaan bencana diantaranya, mempersiapkan tempat tinggal, kesadaran membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan saluran irigasi.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Gagas Seawall, Sekda Demak Optimis Bisa Atasi Rob dan Banjir

BACA JUGA:Banjir Rob di Demak Meluas, 21 Desa Berstatus Rawan Bencana

"Menyiapkan rumah dalam menghadapi cuaca ekstrim itu sangat penting juga seperti  mengecek genteng dan membersihkan saluran pipa. Kita juga harus siapkan tempat yang aman, misal jika terjadi suatu bencana sudah siap tempat untuk mengungsi. Kesadaran buang sampah, jangan buang sampah sembarangan," jelas Haris.

Banjir Melanda Warga 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: