Meriah! Pekan Kebudayaan Daerah 2024, Ada Sintren hingga Wayang Asli Batang

“Alhamdulillah, hari pertama dan kedua berjalan lancar. Meski di hari ketiga gerimis, kami anggap itu berkah,” ungkap Bambang.

Ia menyoroti keterlibatan aktif anak-anak muda dalam berbagai pertunjukan, baik tari, teater, maupun musik, sebagai tanda positif keberlanjutan budaya.

BACA JUGA:Terbaik dalam Pelayanan Publik, Pemkab Batang Dapat Penghargaan Ombudsman RI

BACA JUGA:Batang Cetak Rekor, Punya 826 Guru Penggerak, Tertinggi di Jateng!

“Jika anak-anak muda memahami budaya mereka, karakter mereka akan lebih terbentuk, dan itu menjadi modal penting di masa depan,” jelasnya.

Bambang juga menyampaikan bahwa keberadaan guru-guru seni di sekolah menjadi aset penting dalam mendukung pembinaan bakat seni siswa.

“Ke depan, kami berharap kegiatan seperti ini juga dapat dilaksanakan di tingkat kecamatan,” tuturnya.

Salah satu daya tarik PKD 2024 adalah kehadiran seni tradisional yang hampir terlupakan, seperti sintren.

Sintren, yang dikenal sebagai seni tari magis, berhasil membangkitkan antusiasme penonton, terutama kaum muda yang ingin mengetahui akar budaya mereka.

BACA JUGA:Kurban Kerbau Bule, Khidmatnya Nyadran Gunung Silurah 2024, Tradisi Tolak Bala Ratusan Tahun di Batang

BACA JUGA:Jelajah Alas Roban 2024, Event Wisata Ekstrem Menembus Hutan Batang yang Terkenal Angker

Di sisi lain, pentas wayang kulit menjadi puncak acara yang paling dinantikan, menyuguhkan lakon sarat makna tentang perdamaian dan kehidupan.

“Lakon Wahyu Katentreman ini relevan untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat,” ujar Ki Indra Gigih Widodo.

Antusiasme masyarakat terlihat dari padatnya penonton di setiap sesi acara, yang membuktikan bahwa seni tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat.

 

Sumber: