Juru Bahasa Isyarat: Pengetahuan Dunia Politik Bagi Penyadang Disabilitas Tuli Masih Kurang
![Juru Bahasa Isyarat: Pengetahuan Dunia Politik Bagi Penyadang Disabilitas Tuli Masih Kurang](https://jateng.disway.id/upload/846081544799565c15ce805e303bb4ae.jpg)
Stevanus Ming, seorang Juru Bahasa Isyarat menerjemahkan pada acara disalah satu instansi, beberapa waktu lalu. Menurut Stevanus Ming, pengetahuan akan dunia politik bagi penyandang disabilitas tuli masih kurang. --Wahyu sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Menjadi juru bahasa isyarat pada dunia politik menjadi tantangan tersendiri bagi Stevanus Ming untuk menerjemahkan isyarat-isyarat perihal politik kepada penyandang disabilitas tuli.
Sosok Stevanus Ming ini sering digunakan saat berlangsungnya Debat Publik baik Gubernur Jateng dan Wali Kota Semarang, sebagai juru bahasa isyarat.
Ia mengaku banyak kesulitan dalam menerjemahkan istilah-istilah politik, karena kemampuan para disabilitas tuli dalam menerima dunia politik masih sangat kurang.
"Istilah politik, ya memang sedikit banyak ada kesulitan, karena kemampuan teman-teman tuli dalam menerima dunia politik masih kurang. Karena kurangnya edukasi dari pihak penyelenggara pemilu," jelasnya usai Debat Publik Pemilihan Gubernur Jateng di Muladi Dome Undip, Kota Semarang, Rabu 20 November 2024
BACA JUGA: Kampanye Akbar 02 Diikuti Anak-anak, Diingatkan Bawaslu
BACA JUGA: Debat Ketiga, Lutfhi akan Membuat Kurikulum Pendidikan Siap Kerja untuk Mengurangi Pengangguran
Ia berharap adanya sosialisasi dan edukasi dari pihak terkait terkait pemilu. Terlebih Badan Pengawas Pemilu atau Komisi Pemilihan Umum mengadakan pelatihan untuk memahami dunia politik seperti apa.
"KPU dan Bawaslu bisa memberikan memberikan pelatihan terkait dunia politik itu seperti apa," jelasnya.
Ia mengaku untuk istilah politik ada beberapa yang paham ada yang tidak, disini dituntut untuk lebih belajar supaya apa yang disampaikan kepada penyandang tuli bisa tersampaikan.
"Untuk istilah-istilah politik sendiri, ada beberapa yang tahu dan ada yang tidak. Dan disini juru bahasa isyarat dikuras untuk menambah ilmu dan informasi baru, sehingga penyampaian visi dan misi bisa diterima bagi penyandang tuli," jelasnya.
BACA JUGA: Debat Publik Terakhir, Paslon Andika-Hendi Sebut Jateng Bisa Menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi
Stevanus berharap, apa yang disampaikan saat menjadi juru bahasa isyarat pada debat publik dapat diterima bagi para penyandang disabilitas tuli.
"Semoga bisa tersampaikan dan dipahami buat teman-teman tuli, apa yang diutarakan pada visi misi pada pemilihan Gubernur dan Wakil Guberur ini bisa dimengerti oleh para teman-teman tuli," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: