Debat Ketiga, Lutfhi akan Membuat Kurikulum Pendidikan Siap Kerja untuk Mengurangi Pengangguran

SEMARANG, diswayjateng.id - Calon Gubernur nomor urut 02, Ahmad Lutfhi akan membuat kurikulum pendidikan yang siap untuk masuk dalam dunia kerja pada Debat Publik Ketiga Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024 di Muladi Dome Undip, Kota SEMARANG.

Terobosan tersebut guna menurunkan aka pengangguran yang masih tinggi di Jawa Tengah sebanyak 945 ribu. Menurut data Badan Pusat dan Statistik, jumlah pengangguran di Jateng turun 0,17 juta, dari yang semula 1,11 juta orang menjadi 0,94 juta orang pada 2024.

Ia menilai dengan kurikulum siap kerja, para siswa bisa langsung bekerja setelah lulus kuliah.

"Dengan kurikulum pendidikan kita harus mendekatkan kepada kesempatan kerja, sehingga setelah lulus sekolah langsung dapat kerja," jelasnya Rabu, 20 November malam.

BACA JUGA: Debat Publik Terakhir, Paslon Andika-Hendi Sebut Jateng Bisa Menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi

BACA JUGA: Debat Terakhir Pilkada Jateng, Ahmad Lutfhi Sebut Panutannya Adalah Jenderal Hoegeng Bukan Sambo

Selain itu iya juga akan memberikan sekolah gratis bagi warga miskin ekstrim yang hampir mencapai 160 ribu warga miskin ektrim.

"Kita akan memberikan sekolah gratis bagi warga miskin ekstrim dengan diberikan seragam, buku dan internet gratis," jelanya.

Untuk memberikan kenyamanan untuk para ibu dalam mengasuh anak saat bekerja, pasangan Lutfhi dan Gus Yasin akan memberikan fasilitas Day Care serta cuti terkait kehamilan, melahirkan dan jika keguguran.

"Saya akan bekerjasama dengan Polda Jateng, terkait perlindungan hak-hak butuh, mulai dari BPJS, PHK dan pesangon yang ada di Jateng," jelas Lutfhi.

Ia menambahkan, dengan pendampingan permodalam UMKM mikro sehingga bisa naik kelas menjadi UKM menengah.

BACA JUGA: Debat Kedua Pilkada Batang 2024,  Paslon Faiz-Suyono Beberkan Program Kurangi Pengangguran

BACA JUGA: Kampanye Akbar dan Debat Terakhir, Tim Paslon Berlomba Hadirkan Tokoh Politik Nasional

"UMKM kita yang mikro, akan kita dampingi permodalannya, setelah permodalannya kita dampingi penjualnya UKM mikro kita bisa naik kelas menjadi menengah," katanya.

Sumber: