Kadinkes Batang Minta Maaf Atas Temuan Jajanan Mengandung Zat Berbahaya Dracik, Ada Apa?
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto--Bakti Buwono/Disway.jateng.id
"Kami memahami bahwa ini adalah pekerjaan mereka, dan kami tidak ingin mengganggu usaha mereka. Kami hanya ingin mereka menggunakan bahan yang lebih aman," katanya.
Namun, masalah baru muncul ketika hasil uji laboratorium yang seharusnya hanya untuk kepentingan internal, bocor ke publik.
Dalam sebuah lokakarya yang digelar di Puskesmas Batang 1, seorang karyawan diduga mengambil foto data hasil pemeriksaan dan menyebarkannya ke media sosial.
Hal ini menyebabkan informasi tersebut tersebar luas dan berpotensi merugikan beberapa pedagang yang terdampak.
Ia mengungkapkan kekecewaannya atas kebocoran tersebut.
"Kami sangat menyesal dan memohon maaf atas kejadian ini. Data tersebut seharusnya hanya untuk kepentingan internal, bukan untuk konsumsi publik," ujarnya dengan tegas.
Kami hanya ingin agar pedagang bisa memperbaiki cara mereka berjualan dan lebih peduli terhadap keamanan makanan yang mereka tawarkan."
Ia juga memaparkan tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh makanan yang mengandung formalin dan zat berbahaya lainnya. Konsumsi bahan-bahan kimia tersebut dalam jangka pendek bisa menyebabkan mual, muntah, diare, atau reaksi alergi.
"Jika bahan berbahaya ini terus dikonsumsi dalam jangka panjang, dampak yang lebih serius seperti kerusakan organ dalam, kanker, hingga gangguan ginjal dan hati bisa terjadi," jelasnya.
Oleh karena itu, pihak Dinkes Batang berharap agar para pedagang di Dracik bisa segera mengganti bahan berbahaya tersebut dengan bahan yang lebih aman dan sesuai standar kesehatan.
Pemerintah setempat juga berencana untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi para pedagang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan.
Ia menegaskan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kuliner yang lebih sehat bagi masyarakat Batang.
"Kami tidak ingin ada yang dirugikan, baik konsumen maupun pedagang. Semua ini demi kepentingan bersama," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: