Persoalan Stunting Bikin Pusing, DKK Kudus Kampanye Aksi Bergizi Bidik Pelajar Putri

Siswi MA Banat Kudus serentak konsumsi tablet tambah darah-arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id- Kalangan guru diminta aktif memantau siswi tingkat SMA sederajat agar ikut mengawasi pola hidup sehat. Salah satunya melalui konsumsi tablet tambah darah (TTD), terutama saat mereka menstruasi.
Sebab pengawasan dari lingkungan sekolah, turut berperan besar dalam menyukseskan program Pemkab Kudus menekan stunting.
Langkah preventif kali ini salah satunya dilakukan dalam kegiatan Gerakan Cegah Stunting dengan Aksi Bergizi di Madrasah Aliyah (MA) NU Banat Kudus, Jumat (9/5/2025).
Aksi yang dimotori Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus ini, dihadiri Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton. Tak ketinggalan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kegiatan ini bertujuan mengedukasi remaja putri tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Tentunya agar terhindar dari anemia dan risiko stunting di masa depan.
Wabup Bellinda tampak berbaur dengan para siswi dan guru, saat senam bersama di halaman sekolah setempat. Setelah itu, dilanjutkan edukasi mengenai pola hidup sehat dan konsumsi tablet tambah darah (TTD) serentak para siswi.
“Stunting tidak hanya dicegah setelah bayi lahir, tapi harus dimulai sejak remaja. Konsumsi rutin tablet tambah darah itu penting agar anak tumbuh sehat dan tidak anemia,” ujar tegas Bellinda.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kudus, dr. Andini Aridewi menjelaskan, Gerakan Aksi Bergizi bukan hanya menangani kasus stunting saja. Namun juga sebagai upaya pencegahan sejak dini.
Andini menyoroti pentingnya pemahaman remaja terhadap pola makan seimbang, aktivitas fisik, serta konsumsi tablet tambah darah.
“Penanganan stunting itu soal edukasi keluarga, asupan gizi, dan pola asuh. Aksi Bergizi ini menjadi salah satu strategi penting, didukung anggaran dan kolaborasi lintas sektor di Kudus,” terang Andini.
Pemerintah juga terus menggiatkan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan edukasi kesehatan kepada masyarakat secara berkala.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Kudus berharap dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting, sejalan dengan visi “Kudus Sehat dan Indonesia Emas” tahun 2045.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: