Yoyok-Joss akan Bangun EWS untuk Mendeteksi Dini Bencana Banjir di Kota Semarang
Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso (kanan) menjawab pertanyaan terkait bencana banjir di Kota Semarang pada debat publik terbuka Pilwakot Semarang, Jumat 1 November 2024.--Youtube KPU Kota Semarang
"Jujur, saat ini Kota Semarang baru bekerja didaerah Hilir saja dan belum bekerja di daerah Hulu," jelasnya.
Perubahan besar yang terjadi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal juga salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di Kota Semarang. Maka perlu adanya kerjasama antar daerah.
"Perubahan besar-besaran di Kabupaten Semarang, alih fungsi lahan di Kabupaten Kendal sangat besar. Jadi perlu kerja sama antar daerah, jangan sampai kemudian persoalan babat hutan di daerah atas akan menyebabkan kualitas lingkungan kita semakin menurun," jelasnya.
Ia menambahkan perbaikan lingkungan menjadi penting, bukan penambahan kapasitas. Karena kualitas lingkungan yang semakin menurun, akan menurun juga kualitas air. "Kualitas air kita sudah cukup parah, kita kembalikan sehingga dengan kerja sama antar daerah kita harus utamakan," jelasnya.
Sementara Joko Santoso optimis dengan bantuan dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,1 Triliun untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) sehingga sanitasi dasar akan lebih baik dikonsumsi termasuk air, saluran, pembuangan dan sampah itu sendiri.
"Kalau sanitasi dasar ini menjadi baik, Insyaallah warga kota Semarang juga akan menjadi sehat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: