Karangan Bunga Duka Cita Berdatangan ke SMAN 3 Kota Pekalongan, Ini Tulisannya

Karangan Bunga Duka Cita Berdatangan ke SMAN 3 Kota Pekalongan, Ini Tulisannya

KARANGAN BUNGA: Para alumni SMAN 3 Kota Pekalongan mengirimkan karangan bunga untuk dukung para korban pelecehan verbal--IST/ Kastilo for Jateng.disway.id

PEKALONGAN, jateng.disway.id - Dukungan bagi para siswi SMAN 3 Kota Pekalongan dari para alumni terus berdatangan. Berbagai karangan bunga tampak lingkungan sekolah.

Tulisannya antara lain "Turut Berduka Cita atas Gugurnya Guru Moral SMA di Sini"; “Turut Berduka Cita atas terjadinya Pelecehan Seksual di Lingkungan Sekolah” dan lain sebagainya.

“Kami mengecam dengan tegas segala bentuk pengungkapan, baik verbal maupun non-verbal, yang dilakukan oleh pihak mana pun, termasuk tenaga pendidik,” kata Ketua Keluarga Alumni SMA 3 Pekalongan (KASTILO), Pulung Gentono, dalam pernyataan sikapnya, Kamis 3 Oktober 2024 .

BACA JUGA:  Geger Pelecehan Verbal Oknum Guru BK, ratusan Siswa Kota Pekalongan Unjuk Rasa di Lapangan Sekolah

Ia menyebut tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan mencederai nilai-nilai pendidikan.

Lalu juga mencederai penghormatan terhadap hak asasi manusia, khususnya perempuan.

Pulung juga mendesak pihak sekolah dan instansi terkait untuk segera melakukan penyelidikan secara menyeluruh, transparan, dan adil atas dugaan kasus ini. 

“Kami juga meminta agar proses hukum dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku demi menjaga integritas lembaga pendidikan,” jelasnya.

BACA JUGA:  Kompak! Suami Istri di Pekalongan Curi 12 Sepeda Motor, Targetnya Pasar Malam

Pada alumni juga mendukung para korban untuk menyuarakan pengalaman mereka.

Selain itu, para korban juga harus mendapat pendampingan psikologis dan perlindungan hukum yang memadai. 

“Kami juga meminta agar sekolah memberikan jaminan keamanan kepada seluruh siswa dan siswi dari segala bentuk kekerasan dan mengungkapkan,” ucapnya.

Pulung mewakili para alumni, menyatakan siap mendampingi para korban baik secara hukum maupun moral.

Pihaknya juga mendesak sekolah untuk melakukan evaluasi dan pembenahan dalam sistem pengawasan internal, serta memastikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan penutupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: