Geger Pelecehan Verbal Oknum Guru BK, Ratusan Siswa Kota Pekalongan Unjuk Rasa di Lapangan Sekolah

Geger Pelecehan Verbal Oknum Guru BK, Ratusan Siswa  Kota Pekalongan Unjuk Rasa di Lapangan Sekolah

Para siswa SMAN 3 Kota Pekalongan gelar unjuk rasa di lapangan sekolah, Rabu 2 Oktober 2024.--Bakti Buwono/Disway.jateng.id

PEKALONGAN, disway jateng. id - Kasus dugaan memahami secara verbal terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Pekalongan menuai reaksi keras dari pelajar.

Sekitar 15-20 siswi diduga menjadi korban dugaan dimengerti oleh oknum Guru Bimbingan Konseling (BK) berinisial C.

Kasus itu membuat ratusan siswa melakukan aksi unjuk rasa di lapangan sekolah. Mereka menuntut pengusutan menyelesaikan kesimpulannya pada teman mereka.

"Bisa tuntas!" Kata siswa para pendemo, Rabu 2 Oktober 2024.

BACA JUGA:  KPU Kota Pekalongan Tetapkan 221 Titik Ruas Jalan untuk APK

Tidak hanya aksi demo, para siswa yang diduga korban juga menggandeng kuasa hukum dari LBH Adhyaksa.

Sementara para temannya berdemo, puluhan siswi mengadakan audiensi dengan pihak sekolah.

Kuasa hukum para siswi, Imamul Abror menyebut ada sekitar 15-20 siswi yang jadi korban. Perkiraannya bisa bertambah.

Oknum ini memanggil para siswi ke ruang BK secara acak, lalu diwawancara. 

"Mungkin dipilih secara acak sesuai selera atau sesuai kelas, lalu diinterview dengan pertanyaan-peryanyaan ke arah seksual sebenarnya, bukan mencari keterangan. Banyak korban yang merasa tidak diintervew tapi merasa dihakimi dan dilecehkan," ucapnya.

BACA JUGA:  Simpatisan 02 Riswadi-Amin Laporkan Wakil Ketua DPRD Pekalongan Ikut Lempar Batu

Perlakuan itu disampaikan kepada orang tua hingga akhirnya berakhir ikut mendampingi para korban.

Imam menyebut akan meneruskan aduan ini ke ranah hukum. Pihaknya akan segera mengumpulkan bukti bukti serta saksi mata

Kepala SMAN 3 Kota Pekalongan, Yulianto Nurul Furqon, mengakui adanya memahami verbal bukan fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: