Penambahan Investasi ke Perumda Air Minum Kota Tegal Dinilai Layak

Penambahan Investasi ke Perumda Air Minum Kota Tegal Dinilai Layak

PAPARAN — Tim Universitas Pancasakti Tegal memaparkan hasil analisisnya dalam Rapat Kerja Bapemperda DPRD Kota Tegal.Foto:K Anam S/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyertaan Modal Pemerintah Kota Tegal (Pemkot) Pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Bahari akan segera disampaikan kepada DPRD Kota Tegal. Tim Universitas Pancasakti Tegal (UPS) menyebut penambahan penyertaan modal atau investasi Pemkot ke Perumda Air Minum tersebut layak dan perlu untuk dilakukan. 

“Secara strategis, penambahan investasi Pemkot di Perumda Air Minum Tirta Bahari berupa rekonsiliasi aset dan pengembangan usaha layak dan perlu dilakukan,” kata Perwakilan Tim UPS Yanti Puji Astutie saat menyampaikan paparan dalam Rapat Kerja Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Tegal.

BACA JUGA:Satpol PP Kabupaten Tegal Beberkan Hasil Stuba di Cilacap

Dipaparkan lebih lanjut oleh Tim UPS dalam Rapat Kerja tersebut, investasi penyertaan modal Pemkot kepada Perumda Air Minum Tirta Bahari merupakan investasi jangka panjang dan termasuk dalam kategori income portofolio. Portofolio ini lebih berfokus pada pengamanan pendapatan reguler berupa dividen yang dibagikan perusahaan.

“Dapat disimpulkan bahwa secara portofolio, penambahan modal Pemkot pada Perumda Air Minum Tirta Bahari memberikan return yang prospektif bagi Pemkot,” ungkap Yanti.

Setelah rekonsiliasi aset, return investasi Perumda Air Minum Tirta Bahari setelah penyertaan modal adalah Return On Equity 4,86 persen, Return On Assets 4,31 persen, dan Return On Sales (ROS) 6,02 persen. ROS lebih tinggi dari return tetap pemerintah, namun dari proyeksi laba selama lima tahun ke depan rasio ROS cenderung menurun akibat dari naiknya biaya dan beban operasional.

BACA JUGA:TMMD Sengkuyung Tahap II di Kabupaten Pemalang Ditutup

“Setelah investasi pengembangan usaha, diperkirakan pendapatan naik 8,5 persen setiap tahun, cakupan pelayanan bisa 80 persen, NRW (Tingkat Kehilangan Air) bisa turun 30 persen,” ungkap Yanti. 

Tim UPS juga menyimpulkan kinerja Perumda Air Minum Tirta Bahari masih perlu ditingkatkan, kebutuhan masyarakat atas layanan air bersih masih tinggi, dan Perumda Air Minum Tirta Bahari masih memiliki return investasi kumulatif yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: