Keren! Perwakilan MTT Kabupaten Tegal Hadiri Munas Tarjih Ke-32

Keren! Perwakilan MTT Kabupaten Tegal Hadiri Munas Tarjih Ke-32

Tema Munas Tarjih ke-32 "Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta" mencerminkan semangat Muhammadiyah untuk tidak hanya menjadi pelaku keagamaan.--jurnalis at-tin

DISWAY JATENG - Sebagai kota yang memiliki sejarah penting dalam perjalanan Muhammadiyah, akan menjadi saksi kehadiran Munas Tarjih ke-32.

 

Keputusan untuk menggelar Munas di Pekalongan bukan semata kebetulan, melainkan merujuk pada nilai-nilai historis yang melandasi Muhammadiyah, khususnya terkait berdirinya Majelis Tarjih dan Tajdid pada 1927 yang merupakan hasil Kongres Muhammadiyah ke-16.

 

Tema Munas Tarjih ke-32 "Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta" mencerminkan semangat Muhammadiyah untuk tidak hanya menjadi pelaku keagamaan, tetapi juga kontributor positif dalam pembangunan peradaban dunia.

 

BACA JUGA:SMP AT-TIN UMP Margasari Tegal Wujudkan

 

Munas Tarjih bukan hanya sekadar forum pembahasan isu-isu keagamaan, tetapi juga panggung untuk memperkuat landasan Islam sebagai pilar utama dalam menghadapi kompleksitas tantangan global.

 

Tiga materi utama yang akan menjadi pusat perhatian dalam Munas Tarjih ke-32, yaitu Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer dan Kalender Hijriyah Global Tunggal, menjadi landasan untuk membahas aspek-aspek krusial dalam merumuskan pandangan dan arah Muhammadiyah ke depan.

 

Penyelenggara Munas ini adalah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang berkolaborasi erat dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). Adanya kerja sama ini mencerminkan sinergi antara lembaga-lembaga Muhammadiyah dalam mengembangkan pemikiran keagamaan progresif.

 

Sebagai forum tertinggi di Muhammadiyah, Munas Tarjih ke-32 memainkan peran sentral dalam merumuskan pandangan dan keputusan yang relevan dengan dinamika masyarakat dan tuntutan keagamaan kontemporer.

 

Para peserta Munas, yang terdiri dari ulama, tokoh, pakar, pemikir, dan intelektual dari kalangan Muhammadiyah akan terlibat dalam ijtihad jama’i, sebuah proses kritis dalam merespons perubahan zaman.

 

Tanggapan dari perwakilan MTT Kabupaten Tegal, Faizal Suhartoyo SThI MSI, menyoroti urgensi dari tema Munas ini, terutama terkait dengan permasalahan penanggalan hijriah yang selalu menimbulkan perbedaan di Indonesia. Ia menekankan perlunya adopsi teknologi dalam proses rukyat untuk menetapkan penanggalan secara global.

 

BACA JUGA:SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal Siap Kirim 5 Siswa ke Olympicad 2024

 

Sementara itu, Sekretaris Tarjih Kabupaten Tegal, Alvin Qodri Lazuardy SAg MPd, menyambut Munas tersebut sebagai tonggak sejarah dalam menyatukan umat Islam melalui penanggalan hijriah yang tunggal dan global.

 

Dengan demikian, Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi Muhammadiyah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merumuskan pandangan dan kebijakan yang relevan dengan tantangan zaman.

 

Diharapkan, Munas ini akan menjadi titik awal bagi Muhammadiyah dalam menghadirkan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan peradaban dunia yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang berkemajuan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: