12 Jenis-Jenis Anemia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

12 Jenis-Jenis Anemia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

kenali jenis-jenis anemia--https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdoktersehat.com%2Fpenyakit-a-z%2Fanemia-gravis%2F&psig=AOvVaw30oQ5Hof3LfslFp7bouiXQ&ust=1708927069933000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCKiRqsjnxYQDFQAAAAAdAAAAABAE

DISWAY JATENG – Anemia adalah kondisi medis yang dapat disebabkan oleh berbagai factor. Jenis-jenis anemia sangatlah beragam tergantung dengan penyebab dan cara pengobatannya. Mengatasi anemia dengan tepat bisa mencegah semakin parah.   

Beberapa jenis anemia dapat disebabkan oleh faktor genetic atau dapat juga disebabkan oleh penyakit kronis. Anemia yang paling umum dialami oleh sebagian besar orang yaitu anemia yang disebabkan kekurangan zat besi dalam tubuh. Selain penyebabnya, Anda juga perlu tahu mengatasi anemia dengan tepat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis anemia lengkap dengan gejala, penyebab dan mengatasi anemia dengan tepat. 

BACA JUGA:Langkah Pencegahan Anemia yang Perlu Diketahui Pada Lansia

Jenis-jenis Anemia:

Anemia Defisiensi Zat Besi

Jenis anemia ini merupakan jenis yang paling umum terjadi pada seseorang yang menderita anemia. Penyebabnya dalah kekurangan zat besi dalam tubuh, yang merupakan kompenen penting dalam produksi sel darah merah.

Gejalanya termasuk kelelahan, pucat, sesak napas, dan denyut jantung yang cepat. Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi mengkonsumsi suplemen zat besi dan mengubah pola makan yang sehat.

Anemia Defisiensi Vitamin B12

Anemia ini terjadi katika tubuh tidak dapat menyerap atau memproses vitamin B12 dengan baik. Gejalanya meliputi kelelahan, pusing, kesemutan, dan kesulitan berkonsentrasi.

MEngatasi anemia dengan tepat untuk jenis ini adalah mengkonsumsi vitamin B12 melalui suntikan atau suplemen oral.

Anemia defisiensi Asam Folat

Anemia ini terjadi karena tubuh kekurangan asam folat, yang penting untuk produksi sel darah merah. Gejalanya mirip dengan defisiensi vitamin B12, serta pengobatan melibatkan suplemasi asam folat dan perubahan pola makan.

Anemia Hemolitik

Anemia ini terjadi katika sel darah merah rusak atau dihancurkan lebih cepat dari yang dapat diproduksi oleh tubuh. Penyebabnya bisa berasal dari factor genetic, infeksi, atau reaksi autoimun.

Gejalanya meliputi kelemahan, pucat, pembesaran limpa, dan urine yang berwarna gelap. Pengobatan yang dapat melibatkan penggunaan obat imunosupresan, transfuse darah, atau pembedahan.

Anemia Aplastik

Jenis anemia ini terjadi Ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi jumlah sel darah yang cukup. Gejalanya termasuk kelelahan, pucat, ineksi berulang, dan mudah memar pada area tubuh.

Pengobatan yang bisa dilakukan yaitu dengan transfusi darah, terapi imunosupresif, atau trasplantasi sumsum tulang.

Anemia Sideroblastik

Anemia ini terjadi katika sel darah merah tidak dapat mengikat dan menggunakan zat besi dengan efektif. Gejalanya meliputi kelelahan, pucat, dan kesulitan bernapas.

Mengatasi anemia dengan tepat untuk jenis ini tergantung pada penyebabnya dan dapat melibatkan suplementasi zat besi atau terapi obat.

BACA JUGA:Langkah Pencegahan Anemia yang Perlu Diketahui Pada Lansia

Anemia Aplastik Fanconi

Merupakan bentuk langka dari anemia aplastic yang disebabkan oleh kelainan genetic. Gejalanya dapat berupa kelelahan, pucat, infeksi berulang, dan mudah memar.

Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu transfuse darah, terapi imunosupresif, atau transplatasi sumsum tulang.

Anemia Sel Sabit

Merupakan kondisi genetic Dimana sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, mirip dengan sabit. Gejalanya meliputi kelelahan, nyeri tulang, pembesaran limpa, dan infeksi berulang.

Mengatasi anemia dengan tepat jenis ini meliputi manajemen gejala dan komplikasi, transfuse darah, obat penghilang rasa sakit, dan terapi hidrasi.

Anemia hemolitik Autoimun

Anemia jenis ini terjadi Ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel darah merah. Gejalanya meliputi kelelahan, pucat, kuning pada kulit dan mata, dan urin yang berwarna gelap.

Pengobatan yang bisa dilakukan dengan penggunaan obat imunosupresan dan transfuse darah.

BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Anemia dengan Buah dan Sayuran, Efektif Meningkatkan Tekanan Darah dengan Cepat

Anemia Megaloblastik

Terjadi karena sel darah merah memiliki ukuran yang lebih besar dari biasanya. Penyebab utamanya adalah defisiensi vitamin B12 atau asam folat. Gejalanya meliputi kelelahan, pucat, kesemutan, dan kesulitan berkonsentrasi.

Pengobatan yang bisa dilakukan yaitu dengan sumplentasi vitamin B12 atau asam folat.

Anemia Aplastik Parah

Merupakan bentuk yang parah dari anemia aplastic Dimana produksi sel darah merah, putih, dan trombosi di sumsum tulang sangat terganggu. Gejalanya meliputi kelelahan yang parah, mudah memar, infeksi berulang, dan pendarahan yang sulit berhenti.

Pengobatan dapat melibatkan transfuse darah, terapi imunosupresif, atau transplantasi sumsum tulang.

Anemia Hemolitik Herediter

Merupakan kelompok gangguan genetic yang menyebabkan sel darah merah mengalami kerusakan yang lebih cepat dari yang normal. Gejalanya meliputi kelelahan, pucat, pembesaran limpa, dan urin yang berwarna gelap.

Pengobatan dapat dilakukan berdasarkan pada jenis dan penyebabnya.

BACA JUGA:Berikut ini 10 Cara Mudah Mengatasi Anemia dengan Cepat

Itulah beberapa jenis anemia yang harus kamu ketahui, serta tahu cara mengatasi nameia dengan tepat. semoga artikel ini bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: