5 Jenis Makanan Penyebab Perut Buncit yang Harus Anda Hindari

5 Jenis Makanan Penyebab Perut Buncit yang Harus Anda Hindari

JUNK FOOD. menjadi salah satu makanan penyebab perut buncit yang harus Anda hindari--sumber gambar: Freepik

Selain itu, junk food juga memiliki kandungan produk olahan yang minim serat. Sehingga mmebuat perut Anda buncit dan sulit dicerna oleh usus.

Bahkan, junk food juga dapat mempengaruhi metabolisme dan kondisi perut secara keseluruhan.

3. Makanan Olahan

Selain junk food, makanan olahan seperti kerupuk, biskuit, sampai keripik termasuk jenis makanan tinggi kalori dan lemak. Sehingga dapat memicu peradangan dalam tubuh, kemudian lemak membandel pada perut merambat ke peradangan.

BACA JUGA:Motorola Edge 20 Lite, Smartphone 5G dengan Layar OLED dan Kamera 108 MP

Bukti ilmiah mayoritas menyatakan bahwa buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian akan membantu mengurangi ukuran perut Anda. Karena itu, kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan kalori jika tidak ingin memiliki perut buncit.

4. Makanan Berkalori Tinggi

Makanan mengandung kalori yang tinggi dapat menjadi salah satu penyebab perut buncit. Seperti nasi, kacang-kacangan Anda harus atur konsumsinya terutama untuk menurunkan berat badan.

BACA JUGA:Sony Xperia 10 IV: Smartphone Kompak dengan Layar 90Hz dan Kamera 48MP

Dengan membatasi 500-1000 kalori per hari, serta meningkatkan aktivitas fisik dapat mengurangi 0,5 hingga 1kg per minggu. Meski demikian, pengurangan kalori ini disarankan konsultasi dokter terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan agar tubuh tidak mengalami kekurangan nutrisi.

5. Susu

Susu juga merupakan salah satu penyebab perut buncit yang tergantung pada jenisnya berkontibusi terbentuknya lemak perut. Jenis susu yang mengandung banyak lemak seperti whole milk dapat mengakibatkan penumpukkan lemak sehingga membuat perut buncit.

BACA JUGA:6 Aplikasi Pinjaman Rp500.000 Langsung Cair Tanpa KTP, Aman dan Terpercaya

Selain itu, jenis susu kental manis juga dapat menyebabkan perut buncit karena memiliki kandungan gula yang tinggi. Jika ingin mengonsumsi susu, pilihlah jenis susu rendah lemak atau tanpa lemak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: