Meriah, Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Adakan Lomba Dolanan Anak

Meriah, Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Adakan Lomba Dolanan Anak

Dinas Dikbud Kabupaten Tegal mengadakan lomba dolanan anak di GunungTanjung-DOK.-

DISWAYJATENG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal mengadakan lomba dolanan anak. Hal itu sebagai upaya melestarikan kebudayaan. Dimana salah satu dari 10 obyek pemajuan kebudayaan yakni permaianan tradisional. Seperti apa perlombaannya?

 BACA JUGA:Ketua DKD-KT Usul Program Desa Bangga Budaya ke Bupati Tegal

“CUBLAK cublak suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketudung gudhel, Pak empong lerak lerek sapa ngguyu dhelik ake, sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong”. Itulah salah satu lirik lagu yang dinyanyikan dalam lomba dolanan anak tersebut.

Dalam permaianan itu, satu anak menjadi tempat meletakkan tangan yang akan digunakan untuk memberikan batua atau benda keada pemian lain dengan posisi terlungkap atau merangkak. Pemain lain mengelilingi dengan posisi duduk atau bersila.

Yah, lomba donanan anak itu diadakan di acara Gunung Tanjung Festival dalam rangka Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Tegal 2023, Sabtu, 16 September 2023. Bertempat di Area Kampung Seni, depan Pabrik Es Sari Petojo (Komplek Tanjung Sari) Lebaksiu Lor, lomba itu diikuti 18 kelompok. Satu kelompok berisi sekitar 10 anak. Rata-rata mereka berasal dari anak sekolah dasar. Sementara, juri lomba yakni Oksidore Yos Arian wijatmoko, Retno Kusrini dan Erwin.

BACA JUGA:Meriah, Gunung Tanjung Fiest Warnai Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal

Dari pantuan di lapangan. Meski sedang lomba, para peserta seakan tidak sedang mengikuti acara perlombaan. Mereka asik bermain dengan teman-temannya sendiri. Meski saat itu ada tiga juri di depannya dan pengunjung yang menonton. Mereka tampil tidak hanya satu permainan. Selain ada yang bertugas menabuh musik tradisional, beberapa anak lainnya tampil dengan dolanan macam-macam. Mulai dari permainan tradisional jamuran, cublak-cublak suweng, paman doblang, dan permainan lainnya. Dimana dalam lomba tersebut diberi durasi tidak lebih dari 30 menit.

Dari perlombaan tersebut, terpilih tiga juara terbaik dan tiga jura harapan. Juara pertama yakni, siswa-siswi sekolah dasar perwakilan dari Kecamatan Adiwerna. Juara kedua dari Bumijawa dan ketiga dari Margasari. Semetara untuk juara harapan 1, diraih siswa siswi dari Kecamatan Warureja, kedua Dukuturi, dan harapan ketiga dari Balapulang.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Pambayun Sulityorini SS menjelaskan, perlomban tersebut diperuntukan bagi siswa siswi sekolah dsar di Kabupaten Tegal. Dimana lomba diadakan dalamm rangka memperkenalkan kembali kepada anak-anak yang dikemas pada Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal. Harapannya, dengan lomba dolanan anak tersebut, selain anak-anak trampil juga akan lebih kreatif, kritis sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

”Dolanan anak ini sebagai salah satu kekayaan bangsa dan merupaan wahana yang dipergunakan untuk mengimplementasikan penguatan Pendidikan karakter,” ungkapnya.

Dia berharap, dolanan anak yang merupakan permaianan tradisional ini tidak hilang dan tetap akan lestari. Selain menjadikan anak kreatif dan kritis sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dolanan anak ini memiliki filosofi dan makna tersendiri.

Misalnya dolanan cublak-cublka suweng. Rini menjelaskan, dolanan itu memiliki filosofi bahwa untuk mencari harta karun janganlah menuruti hawa nafsu, tapi semuanya kembali ke hati Nurani. Dengan demikian, akan lebih mudah mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat. ”Pesan moral dalam permainan atau dolanan cublak-cublak suweng ini, kita hendaknya selalu menjaga hawa nafus agar dapat selamat dunia dan akhirat,” jelasnya.

Seperti diketahui, kegiatan GunungTanjung Festibal dalam rangka Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Tegal 2023 tersebut merupakan kegiatan Bersama antara dinas dikbud Kabupaten Tegal, Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal dan Gita Puspita Manajemen. Dalam kegiatan itu ada beberapa acara. Yakni bazar, pameran budaya, istighotsah, ritual tradisi, tanjung sari mencari bakat, dialog kebudayaan, parade hadroh, pertunjukan sintren, lomba mewarnai, dan lomba dolanan anak/permainan tradisional. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: