Manarik dan Penuh Makna! Inilah 7 Upacara Adat yang Ada di Bali

Manarik dan Penuh Makna! Inilah 7 Upacara Adat yang Ada di Bali

Ilustrasi 7 Upacara Adat yang Ada di Bali--pinterest

DISWAYJATENG.ID - Bali tidak hanya menawarkan aktivitas wisata yang menarik atau pemandangan yang indah saja. Lebih dari itu, Bali juga memiliki beragam kekayaan adat dan budaya yang begitu menarik untuk dieksplorasi.

Salah satu hal yang menarik untuk kita ikuti adalah ritual upacara adat Bali yang menarik dan penuh makna. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu.

Maka dari itu, kebanyakan upacara adat Bali juga kental dengan nilai-nilai dari agama Hindu. Jika kamu sedang berlibur ke Pulau Bali, jangan sampai melewatkan upacara adat ini supaya pengalaman berlibur kamu jadi lebih lengkap.

Bagi kamu yang ingin mengetahui apa saja upacara adat Bali, berikut adalah pembahasannya.

Berikut ini adalah 7 upacara adat Bali yang perlu kamu ketahui.

1. Upacara Ngaben

Upacara Ngaben merupakan salah satu upacara adat Bali yang paling terkenal di masyarakat Indonesia. Upacara ini adalah upacara untuk membakar jenazah dalam rangka menyempurnakan jenazah saat kembali kepada Sang Pencipta.

Dalam ajaran Hindu, jasad manusia terdiri dari badan harus (roh atau atma) dan badan kasar (fisik). Ketika seseorang meninggal, yang mati hanya fisiknya saja, sedangkan rohnya tidak. Maka dari itu, diperlukan upacara Ngaben untuk memisahkan roh dengan badan kasarnya.

Bagi sebagian besar masyarakat Bali, upacara ini sangat penting karena keluarga yang ditinggalkan dapat membebaskan roh orang yang telah meninggal dari ikatan-ikatan duniawi untuk menuju surga atau menunggu reinkarnasi. Upacara pembakaran mayat ini menjadi salah satu daya tarik dari Pulau Bali untuk menarik wisatawan.

2. Upacara Melasti

Melasti adalah upacara besar selanjutnya yang selalu rutin digelar setiap tahunnya. Biasanya, Upacara Melasti ini diadakan tiga hari menjelang perayaan Nyepi.

Adanya Upacara Melasti ini dimaksudkan sebagai penyucian diri bagi penduduk Hindu di Bali dengan mendatangi beberapa sumber air sakral seperti danau, mata air, hingga laut yang dipercaya menyimpan mata air keabadian atau Amerta.

Dalam acara ini, Pemangku Hindu akan memercikkan air suci ke kepala setiap orang yang datang untuk meluruhkan hal buruk di dalam tubuh. Untuk menyaksikannya, datanglah 3 atau 4 hari sebelum perayaan Nyepi dan menginap di hotel dekat kuil Hindu yang cukup besar di berbagai wilayah seperti Kuta atau Uluwatu.

3. Upacara Saraswati

Hari Raya Saraswati adalah hari raya untuk merayakan ilmu pengetahuan. Pada hari raya ini, umat Hindu Bali biasanya melakukan upacara khusus untuk memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.

 Semua yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab didoakan dalam upacara Saraswati. Tak hanya itu, biasanya ditampilkan pula pentas tari dan pembacaan cerita hingga semalam suntuk

4. Upacara Mekare-Kare

Upacara Mekare-kare atau yang biasa disebut Perang Daun Pandan merupakan upacara adat yang berasal dari Desa Tenganan. Upacara adat Bali ini dilakukan oleh para pria sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bertarung menggunakan daun pandan yang berduri tajam.

Upacara adat Bali yang satu ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Dewa Indra yang merupakan dewa perang dalam kepercayaan Hindu. Setelah berperang, para peserta akan dirawat dan didoakan oleh orang yang dituakan di sana agar mereka tidak merasakan sakit.

BACA JUGA:5 Wisata Paling Hits dan Populer yang Ada di Bali, Nomor 3 Jarang Ada yang Tau!

5. Upacara Galungan

Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berarti ‘Menang’. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya.

 Rangkaian hari raya Galungan sudah berlangsung sekitar 25 hari sebelum hari raya Galungan. Setiap 210 hari perhitungan kalender Bali, umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan.

6. Upacara Mapandes

Dikenal juga dengan nama Metatah atau Mesuguh, upacara adat Mepandes dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja.

Dalam Upacara Mepandes ini, 6 buah gigi taring bagian atas anak-anak yang beranjak dewasa akan dikikis. Upacara pemotongan gigi ini digelar dengan tujuan untuk menghilangkan nafsu buruk seperti keserakahan, kecemburuan, marah, dan sebagainya.

7. Upacara Ngerupuk

Upacara Ngerupuk dilakukan tepat sehari sebelum hari Nyepi. Saat ini, masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala.

Tujuannya mengusir Bhuta Kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata penyepian. Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh.

Setelah ritual ini selesai, biasanya ada pawai ogoh-ogoh yang diarak bersama obor mengelilingi kawasan tinggal warga.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber